Logo

Khofifah Anggap Pendangkalan Kalimas Salah Urus

Reporter:,Editor:

Kamis, 26 December 2019 13:34 UTC

Khofifah Anggap Pendangkalan Kalimas Salah Urus

PENDANGKALAN. Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau Sungai Kalimas di belakang Gedung Negara Grahadi, Kamis 26 Desember 2019.

JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyinggung soal pendangkalan yang terjadi di Sungai Kalimas, tepatnya di belakang Gedung Negara Grahadi. Akibatnya jika terjadi peningkatan volume air dikhawatirkan terjadi banjir.

““Di mana-mana pendangkalan. Mari melihat bareng-bareng ke belakang (Grahadi) untuk melihat titik normal ketinggian air,”,” kata Khofifah, Kamis 26 Desember 2019.

Selama ini, kata mantan menteri sosial itu, pengerukan sungai seringkali terhambat regulasi. Pengerukan hanya bisa dilakukan sesuai dengan kewenangan. Dia mencontohkan Sungai Brantas hanya bisa dikerjakan Kementerian PUPR sebagai pemilik kewenangan.

BACA JUGA: Aroma Sampah Jadi Masalah Serius Stadion GBT

Khofifah berharap pembagian kewenangan bisa disesuaikan dengan kemampuan anggaran untuk mengatasi pendangkalan sungai. Idealnya antara kementerian, pemerintah provinsi, dan kota/kabupaten diberi porsi agar tidak tumpang tindih atau saling tunggu.

“Kalau kewenangan (pengerukan sungai) bisa dilakukan kabupaten/kota, ya harus dilakukan. Tapai kalau yang mampu pemprov, kewenangan harus diberikan ke pemprov,” ujar Khofifah.

Dia mencontohkan sungai di Mojokerto dikerjakan pemerintah setempat dan provinsi di titik yang berbeda. Sehingga antar instansi memiliki tanggung jawab yang sama.

“Pemprov punya anggaran pengerukan di titik yang berbeda dengan Pemkab Mojokerto. begitu juga dengan Surabaya, idealnya (Pemkot Surabaya) menentukan titik pengerukan agar tidak tumpang tindih,” tegasnya.

BACA JUGA: Menpora Ikut Angkat Bicara soal Bau Sampah Stadion GBT

Khofifah optimis, dengan revisi regulasi penanganan pengerukan pendangkalan dapat tepat sasaran. “Kalau kewenangan itu dilegalkan semua bisa disonggoh (dikerjakan) bareng," tegasnya.

Ia berharap normalisasi sungai dapat mengubah aliran air lebih bersih dan bisa dilalui perahu untuk destinasi wisata maupun transportasi.

“Itu bisa disambung ke Gresik-Surabaya-Mojokerto. Indah kan. Yang tadinya masyarakat membuang sampah di sungai, pola pikirnya diubah menjadikan sungai lebih indah dan bersih,” tandasnya.