Logo

Ketua Karteker KNPI Surabaya Siap Rangkul Semua Organisasi Kepemudaan

Reporter:,Editor:

Sabtu, 13 July 2019 05:20 UTC

Ketua Karteker KNPI Surabaya Siap Rangkul Semua Organisasi Kepemudaan

Ketua Karteker KNPI Surabaya, Junaidi Abdillah. Foto: Ist

JATIMNET.COM, Surabaya - Setelah delapan tahun kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Surabaya vakum, Junaidi Abdillah ditunjuk menjadi Ketua Karteker KNPI Surabaya untuk bisa melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda).

Junaidi mengungkapkan tugasnya agar dapat melaksanakan musyawarah daerah dalam waktu enam bulan terhitung sejak 10 Juli 2019. Ia mengungkapkan, pemuda Surabaya harus kembali bersatu dan bangkit setelah roda kepengurusan KNPI Surabaya lama terhenti.

"Semenjak tanggal 10 Juli kemarin, saya ditunjuk Ketua DPD KNPI Jawa Timur, M. Nur Arifin agar menghidupkan kembali roda organisasi yang sempat terhenti," ungkap Junaidi kepada Jatimnet, Jumat 12 Juli 2019 di Kantor DPD KNPI Jawa Timur.

BACA JUGA: KNPI Jatim Usulkan Rifai Darus sebagai Menpora

Ia mengungkapkan, strategi agar organisasi kepemudaan di Surabaya hadir dalam pelaksanaan Musda yang rencananya dilaksanakan pada Oktober atau November mendatang.

"Selama menjadi karteker, kami akan aktif berkomunikasi dengan organisasi kepemudaan seperti organisasi mahasiswa ekstra kampus, fatayat, pemuda muhammadiyah, organisasi di bawah banom ormas, dan organisasi karya kekaryaan," ungkap pria kelahiran Probolinggo tersebut.

Selain itu, ia berencana mengajak kepengurusan lama untuk berkoordinasi agar KNPI Surabaya dapat hidup kembali.

BACA JUGA: Kubu Aziz dan Fajri Sepakat Akhiri Konflik di KNPI

"Tentu yang pertama mengajak kepengurusan sahabat Kemas dan Asrori urun rembug dan berkoordinasi, karena itu memang diperlukan," ujarnya.

Dalam pelaksanaan musyawarah daerah mendatang, ia berharap agar kepungurusan KNPI Surabaya dapat menghasilkan kepengurusan baru yang lebih akomodatif.

"Semoga nanti dapat terpilih kepengurusan yang populis, akomodatif, dan tetap bergerak," tutup pria yang juga Komando Garda Bangsa Jawa Timur tersebut.