Logo

Kepala BNPB Mengaku Sulit Cari Pengganti Sutopo

Reporter:,Editor:

Sabtu, 13 July 2019 09:55 UTC

Kepala BNPB Mengaku Sulit Cari Pengganti Sutopo

Foto: Ilustrasi/Gilas Audi.

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo mengaku kesulitan mencari pengganti Sutopo Purwo Nugroho di kursi jabatan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas badan yang dipimpinnya itu. Pengakuan tersebut disampaikannya setelah melepas Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami di Pantai Boom Banyuwangi, Jumat 12 Juli 2019.

Dia mengatakan sosok yang dicari memang yang seperti Pak Topo, sapaan Sutopo Purwo Nugroho, yang meninggal di rumah sakit Guangzhou St Stamford Modern Cancer Hospital pukul 02.20 waktu setempat atau pukul 01.20 WIB, Minggu 7 Juli 2019.

"Kita akan secepat mungkin mencari figur pencari Pak Topo, tetapi kalau untuk mendapatkan orang yang seperti Pak Topo, untuk waktu sekarang ini akan sangat sulit. (Kriteria yang dicari) mirip Pak Topo," kata Doni.

Namun dia optimistis seiring berjalannya waktu akan berhasil menemukan sosok lain yang bisa seperti Sutopo. Sementara pemilihan siapa yang akan menggantikan Sutopo dikatakannya masih dalam proses di dalam lembaganya.

BACA JUGA: Jenazah Sutopo Purwo Nugroho Diterbangkan ke Indonesia Minggu Sore

"Namun kita harus yakin, bahwa waktu akan menjawab itu semua, dan akan lahir juga Sutopo-Sutopo muda," ujar dia lagi.

Sosok Sutopo juga digambarkannya sebagai orang yang bersemangat tinggi dalam bertugas menginformasikan bencana pada masyarakat untuk menghindari bertambahnya jumlah korban. Hal itu diharapkannya juga dilakukan tim gabungan Ekspedisi Destana Tsunami dalam berbagai pengetahuan kesiapsiagaan menghadapi bencana kepada warga di 24 kabupaten di 5 provinsi dari Banyuwangi, Jawa Timur, sampai Kota Serang, Banten.

Tim ekspedisi akan masuk ke 584 desa dan kelurahan yang berada di pesisir selatan Jawa, dari 5.744 yang rawan tsunami secara nasional, dan berbaur dengan masyarakat untuk mengintervensi agar tangguh bencana sesuai standar SNI 8357:2017. Doni yakin, bila sosilasisasi kesiapsiagaan bencana dilakukan secara ikhlas seperti yang diperlihatkan Sutopo, pesan kewaspadaan dan kesiapan menghadapi bencana akan tersampaikan pada masyarakat di desa yang disasar.

"Seperti halnya Pak Topo yang dengan sukarela, dengan keikhlasan, tanpa mengenal waktu, tanpa rasa lelah, walau beliau sakit, sakit kangker yang beliau derita, beliau tetap menyampaikan informasi kepada publik. Salah satu tujuannya adalah untuk menyelamatkan masyarakat kita agar terhindar dari bencana," pungkas Doni.

BACA JUGA: Doa Warganet untuk Sutopo Banjiri Media Sosial

Sebelumnya diberitakan Sutopo Purwo Nugroho yang dikenal sebagai sosok yang sangat berdedikasi dalam tugasnya sebagai Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB meninggal dunia dalam perawatannya di China, Minggu 7 Juli 2019. Nafas terakhir dihembuskannya setelah didiagnosis mengidap kangker paru-paru sejak Desember 2017, yang akhirnya dinyatakan sebagai stadium 4.

Keberangkatannya ke Guangzhou, China, sempat diunggahnya di Twitter. Menurut Sutopo, kanker yang ada ditubuhnya sudah menyebar. Dia pun meminta doa dan restu dari warganet untuk menjalani satu bulan pengobatan di Guangzhou. Atas dedikasinya menyampaikan informasi bencana dalam kondisi sakit, banyak masyarakat kemudian menyampaikan ucapan bela sungkawa secara daring maupun luring kepadanya.