Kemenag Tingkatkan Pelayanan dan Inovasi Pelaksanaan Haji 2019

Bayu Pratama

Reporter

Bayu Pratama

Jumat, 5 Juli 2019 - 09:16

kemenag-tingkatkan-pelayanan-dan-inovasi-pelaksanaan-haji-2019

Ilustrasi. Foto: Dok

JATIMNET.COM, Surabaya – Kementerian Agama menjanjikan peningkatan pelayanan dan inovasi pada pelaksanaan ibadah haji 2019. Berbagai inovasi layanan haji antara lain berkaitan dengan akomodasi dan pelayanan selama jemaah haji berada di tanah suci Mekah.

Salah satunya adalah jemaah calon haji asal Indonesia mendapatkan tambahan layanan pengangkutan barang bawaan setiba di bandara Arab Saudi.

“Koper akan langsung dikirim ke hotel dengan kendaraan khusus, tidak bersamaan dengan bus pengangkut jemaah,” tulis Nizar, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, dalam siaran pers yang diterima Jatimnet, Jumat 5 Juli 2019.

BACA JUGA: Ini Terobosan Tenda Bertingkat Buat Jemaah Haji di Mina

Selain itu, kata Nizar, juga ada perbedaan layanan akomodasi di Mekah dan Madinah. Layanan akomodasi di Madinah Iebih banyak menggunakan sewa hotel full musim dibandingkan blocking time.

Sedangkan penempatan akomodasi di Mekah seluruhnya menggunakan sistem zonasi (dalam 7 wilayah) yang mempermudah manajemen jemaah haji.

“Konsumsi untuk jemaah juga meningkat kualitasnya. Dengan sistem zonasi memungkinkan jemaah haji menerima makanan sesuai cita rasa daerah,” tambah Nizar.

BACA JUGA: Musim Haji 2019, Suhu Arab Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celsius

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menjelaskan, Kementerian Agama akan terus mengevaluasi dalam tiga tahap, yakni tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keseluruhan. Salah satu masalah yang dikeluhkan jemaah yakni terkait antrean pada imigrasi bandara.

“Sekarang pakai sistem fast track. Dulu pemeriksaan sepuluh sidik jari, retina mata, dan seterusnya biasanya memerlukan waktu 4-6 jam di bandara,” kata Lukman.

Sedangkan saat ini, kata dia, proses dilakukan di embarkasi ketika jemaah di Madinah, tinggal pemeriksaan salah satu sidik jari sebagai verifikasi sehingga jauh lebih simpel dan jemaah tidak terlalu lama menunggu di bandara.

BACA JUGA: Kloter Pertama Calon Haji Indonesia Berangkat 6 Juli 2019

Pemerintah, menurutnya, telah melakukan kerjasama dengan Pemerintah Saudi Arabia mengenai ketentuan visa yang sudah online. Tidak seperti tahun- tahun sebelumnya, buku dan paspor harus manual.

Mengenai dokumen haji saat ini, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji berupaya menyelesaikan pengerjaannya. Saat ini, paspor yang telah masuk dari seluruh provinsi sebanyak 191.318 jemaah (87%) dan visa yang telah terbit sebanyak 57.124 lembar (26%).

Baca Juga