Jumat, 26 August 2022 23:40 UTC
Pusat Penjaminan Mutu Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas terpilih sebagai Perguruan Tinggi Mitra Penyelenggara Pembinaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Program Studi selama tujuh hari, mulai 22-28 Agustus 2022. Foto: UHW Perbanas
JATIMNET.COM, Surabaya – Pusat Penjaminan Mutu Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas terpilih sebagai Perguruan Tinggi Mitra Penyelenggara Pembinaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Program Studi selama tujuh hari, mulai 22-28 Agustus 2022.
Hal tersebut ditetapkan langsung oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Tujuannya untuk memberikan pelatihan kepada perguruan tinggi yang program studinya masih memiliki akreditasi baik atau C sesuai dengan pelaporan SPMI pada laman http://spmi.kemdikbud.go.id/.
Wakil Rektor I Bidang Akademik UHW Perbanas Emanuel Kristijadi mengatakan ada tiga pilar yang harus dilakukan dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Dikti).
BACA JUGA: Ditjen Dikti Sosialisasikan Kampus Merdeka Lewat Roadshow
Tiga pilar tersebut meliputi pelaporan pangkalan data dikti, sistem penjaminan mutu, dan sistem penjaminan mutu eksternal atau akreditasi perguruan tinggi maupun program studi. Fokus pelatihan yang dijalankan UHW Perbanas adalah SPMI karena hasilnya nanti digunakan untuk akreditasi.
”Kalau peserta yang sekarang itu lebih banyak adalah perguruan tinggi yang akreditasinya masih C atau bahkan belum terakreditasi," kata Emanuel di sela Pembinaan SPMI Program Studi di UHW Perbanas, Jumat, 26 Agustus 2022.
"Itulah yang diamanahkan kementerian (Kemdikbudristek) dengan menunjuk delapan perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan pembinaan kepada perguruan tinggi yang memerlukan binaan,” ia melanjutkan.
Ada enam program kegiatan praktik-praktik yang dilakukan oleh UHW Perbanas. Rinciannya, sosialisasi atau diseminasi SPMI Dikti, merancang SPMI di perguruan tinggi, implementasi SPMI, dan mengintegrasikan SPMI dengan akreditasi/SPME (Sistem Penjaminan Mutu Eksternal).
Kemudian, sharing terkait praktik SPMI di UHW Perbanas, dan program terakhir melakukan perumusan tata kelola menuju perguruan tinggi yang lebih unggul.
”Enam program ini kita kemas menjadi tiga bentuk kegiatan, yaitu sosialisasi, workshop atau pelatihan, serta bentuk terakhir berupa bimbingan teknis dan magang,” ia memaparkan.
BACA JUGA: Perguruan Tinggi Masuk Era 4.0 Harus Mampu Melakukan Inovasi Disrupsi
Perlu diketahui, UHW Perbanas saat ini memberikan pembinaan SPMI program studi untuk 13 perguruan tinggi yang berasal dari beberapa wilayah, mulai dari Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.
Sementara perguruan tingginya meliputi Sekolah Tinggi Bisnis dan Manajemen Dua Saudara, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi El Fatah Manado, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang, STISIPOL Mujahidin, STMIK Adhi Guna, dan Universitas Alkhairaat.
Selain itu juga Universitas Bina Mandiri Gorontalo, Universitas Muhammadiyah Luwuk, Universitas Muhammadiyah Palu, Universitas Sari Mulia, Universitas Sari Putra Indonesia Tomohon, Universitas Soerjo, dan Universitas Widya Dharma Pontianak.
”Perguruan tinggi peserta ini bukan kami yang memilih, tapi yang memilih dari kementerian dan kami (UHW Perbanas) ditunjuk sebagai perguruan tinggi mitranya,” ia memastikan.