Senin, 16 July 2018 11:30 UTC
RAKERNAS ABPPTSI
JATIMNET.COM – Pendidikan tingkat perguruan tinggi sekarang ini lebih penting, karena sudah memasuki era industri 4.0. Hal itu seiring berjalannya teknologi yang terus berkembang dan inovasi disrupsi yang menandai perubahan zaman.
Dari situ perguruan tinggi perlu segera melakukan reorientasi dan revitalisasi berbagi program srategi jangka menengah dan panjang. Oleh karena itu, Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional I (RAKERNAS I).
Dengan tema, Meningkatkan Relevansi dan Kualitas SDM di Era Teknologi dan Inovasi Disrupsi. Acara, digelar di Hotel JW Marriot, Jalan Embong Malang, Surabaya, dengan tujuan strategis untuk mengarahkan perguruan tinggi Indonesia lebih meningkatkan relevansi dan kualitas Sumber Daya Manusia berpendidikan tinggi.
Serta kemampuan IPTEK dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa. Untuk itu strategis yang harus dicapai melakukan jangka menengah dan panjang. Agar perguruan tinggi Indonesia bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan, kualitas kelembagaan IPTEK, Dikti, relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya, produktivitas riset serta pengembangan, dan menguatkan kapasitas inovasi.
Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Porf. Dr. Ali Ghufron mengatakan, untuk meningkatkan perguruan tinggi swasta, maka kualitas dosen harus lebih bagus.
“Kementrian juga memberikan beberapa skema terhadap dosen untuk bisa mengembangkan skill, agar lebih produktif,” kata Ali Ghufron, di sela usai memberikan materi RAKERNAS di Hotel JW Marriot, Surabaya, Senin, 16 Juli 2018.
Secara terpisah, Dirjen Kelembagaan IPTEK dan Dikti Kemenristekdikti, Dr Ir Patdono Suwignjo juga mengungkapkan, kalau Kemenristekdikti sangat mendukung adanya acara REKERNAS. ”Pemerintah sangat berterima kasih kepada ABPPTSI, karena kontribusi dari PTS terhadap Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi itu 4 kali lebih banyak dari kontribusi pemerintah,” ujarnya.
“Jika tidak ada ABPPTSI, APK Pendidikan Tinggi kita 7 sampai 8 persen. Saat ini APK Pendidikan Tinggi Indonesia mencapai 31,5 persen,” katanya.
Patdono Suwignjo menambahkan, ABPPTSI ini sangat penting dalam melakukan rapat kerja. “Dalam Rakernas ini kita membicarakan secara bersama bagaimana cara menyusun starategi dan tahapan untuk menyongsong disflaksi ini,” kata Patdono.