Jumat, 05 July 2019 10:16 UTC
Ilustrasi oleh Cheppy Canggih
JATIMNET.COM, Surabaya – Rencana Boeing untuk menyantuni keluarga korban penumpang 737 Max, sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun, direspon dengan kritikan.
Keluarga korban merasa tidak dihargai lantaran Boeing tidak memberikan pemberitahuan apapun pada mereka.
Salah satu keluarga korban Ethiopian Airlines, Quindos Karanja angkat suara karena istri dan anak perempuan serta tiga cucunya menjadi korban kecelakaan pada 10 Maret lalu.
"Ini tidak bisa diterima. Mereka tidak berkonsultasi dengan kami, kami baru pelajari pagi ini, ini bukan niat baik," ujar Quindos Karanja, dikutip dari Reuters.
BACA JUGA: Boeing Kucurkan Rp1,4 Triliun untuk Penumpang Lion Air dan Ethiopian Airlines
Sejumlah keluarga korban juga mengaku menerima banyak panggilan telepon yang menggangu, karena disebut telah menerima bantuan, meskipun pada kenyataanya belum menerima sepeserpun, dikutip dari Suara.com, Jumat 5 Juli 2019.
Pengacara Amerika Serikat (AS), Nomi Husain yang mewakili tujuh keluarga mengatakan, kliennya merespon buruk pengumuman tersebut.
"Jika mereka ingin membantu kami, apakah mereka tidak tahu siapa kami? Apakah mereka tidak memiliki nama kami?" ujar Nomi Husain.
Juru bicara Boeing berkomentar, menurutnya pengumuman tersebut untuk membantu keluarga korban serta komunitas yang menaungi keluarga korban kecelakaan.
BACA JUGA: 13 Maskapai Cina Tuntut Boeing Bayar Ganti Rugi Triliunan
"Yang bisa saya tambahkan ke rilis kami adalah bahwa janji itu benar-benar independen dari tuntutan hukum yang diajukan. Langkah ini akan mendukung biaya pendidikan, kesulitan dan hidup untuk keluarga yang terkena dampak, program komunitas, dan pembangunan ekonomi di komunitas tersebut," ujar Juru bicara Boeing.
Pembayaran tersebut tidak terhubung dengan tuntutan hukum yang diajukan oleh lebih dari 100 keluarga.
Sebelumnya, Boeing, pada Rabu 3 Juli 2019, mengumumkan akan mengalokasikan dana USD 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun kepada sejumlah organisasi untuk membantu keluarga para korban kecelakaan pesawat Boeing 737 Max di Indonesia dan Ethiopia.
Bantuan yang besarannya tak lebih besar dari harga sebuah pesawat 737 Max itu, akan diberikan dalam jangka panjang, dan ditujukan untuk kebutuhan pendidikan serta pengeluaran sehari-hari, keluarga dan komunitas korban sebanyak 346 orang.
BACA JUGA: Maskapai Cina dan Norwegia Ajukan Ganti Rugi Pada Boeing
Rencananya, bantuan tersebut akan dialokasikan untuk membantu biaya pendidikan serta pengeluaran harian dari keluarga korban dua kecelakaan, yang dialami Lion Air dan, Ethiopian Airlines.