Logo

Maskapai Cina dan Norwegia Ajukan Ganti Rugi Pada Boeing

Reporter:

Kamis, 23 May 2019 05:45 UTC

Maskapai Cina dan Norwegia Ajukan Ganti Rugi Pada Boeing

Ilustrasi oleh Chepy Canggih

JATIMNET.COM, Surabaya – Air China, China Southern dan China Eastern mengajukan klaim ganti rugi kepada Boieng. Sebelumnya, Norwegian Air juga menyatakan hendak mengajukan ganti rugi, pada Maret 2019.

Maskapai Air China, China Eatern dan China Southern yang semuanya dimiliki oleh pemerintah Cina, telah mengajukan ganti rugi, menurut kantor berita Cina. Xiamen Airlines, maskapai penerbangan kecil, juga mengajukan konpensasi, dikutip dari  The New York Times, pada Rabu 22 Mei 2019.

Empat maskapai memiliki lebih dari separuh armada penerbangan di Cina, dengan hampir 100 pesawat 737 Max 8, ketika pemerintah Cina mengandangkan pesawat tersebut, sehari pasca kecelakaan fatal pada 8 Maret.

Keputusan itu berlangsung sangat cepat dan diikuti oleh sejumlah rergulator lain di seluruh dunia, sekaligus menggaris bawahi pengaruh Cina dalam hal keselamatan penerbangan.

BACA JUGA: Pasca Jatuh, Boeing Tuntaskan Pembaharuan Software 737 Max

Dalam sebuah jumpa pers harian, juru bicara kementerian luar negeri Cina, Lu Kang, tidak memberikan komentar langsung pada klaim permintaan ganti rugi, namun mengatakan jika klaim itu adalah “tak tercela”, dan bahwa maskapai akan bekerja untuk “melindungi hak legalnya dan kepentingan yang sejalan dengan hukum’.

Hal serupa juga sempat dilemparkan oleh Norwegian Air. Maskapai terbesar di Britania Raya ini memiliki 18 pesawat Boeing dari 163 armada.

Pada 13 Maret, CEO Norwegian Air Bjorn Kjos mengatakan jika maskapainya tak akan menanggung kerugian akibat pelarangan terbang Max 737.

“Kami akan mengirim tagihan ini kepada produsen pesawat,’ katanya pada The Independent, dikutip pada Kamis 23 Mei 2019.

BACA JUGA: Dilarang Terbang, Maskapai Cina Tuntut Kompensasi dari Boeing 

Sementara itu, di akhir April, CEO Boeing mengatakan, jika 737 Max akan menjadi salah satu pesawat yang paling aman di dunia, mengikuti pembaharuan atas sistem anti-stall nya, dikutip dari The Independent, pada Kamis 23 Mei 2019.

Dalam pertemuan tahunan untuk pemegang saham di Chicago, CEO Boeing Dennis Muilenberg menyangkal laporan jika dua kecelakaan fatal telah berimbas buruk pada pasar.