Kamis, 17 July 2025 08:00 UTC
Acara Berbagi Berkah Bersama Abang Becak yang dihadiri Dirut Petrokimia Gresik Daconi Khotob (kaos putih berdiri) dan memberikan sambutan, Kamis, 17 Juli 2025. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Gedung Olahraga Tri Dharma Petrokimia Gresik terdengar ramai. Ratusan abang becak tampak tersenyum bahagia.
Mereka berkumpul dalam sebuah acara bertajuk “Berbagi Berkah Bersama Abang Becak” yang digelar PT Petrokimia Gresik yang tengah memperingati HUT ke-53.
Tidak hanya berbagi bingkisan semata, kegiatan ini menjadi ajang penghargaan kepada para abang becak yang menjadi bagian dari denyut kehidupan kota Gresik.
Di tengah gempuran transportasi online dan kendaraan bermotor, becak tetap menjadi pilihan bagi sebagian warga, khususnya di gang sempit dan kawasan pasar tradisional.
“Sudah 20 tahun saya narik becak, saya selalu datang setiap tahunnya saat diundang Petro. Saya merasa diperhatikan," kata Supri, Kamis, 17 Juli 2025.
BACA: HUT Ke-53, PG Berkomitmen Dukung Swasembada Pangan dengan Inovasi
Supri yang akrab disapa Soyang saat di pangkalan gerbang Pelabuhan Gresik ini mengaku bersyukur, selain bingkisan juga mendapat uang tunai.
"Alhamdulillah ada uangnya Rp200.000, bisa bantu ngasih jajan cucu -cucu saya. Dia pasti senang nanti," kata kakek dengan empat cucu ini.
Ia mengaku setiap hari mengais rejeki dengan menjadi abang becak. Sedikit berat dengan usianya saat ini, hanya Rp30.000-50.000 ia dapatkan per harinya.
"Kadang penumpang ngasih uang lebih, mungkin kasihan melihat saya. Kadang hanya bisa buat beli untuk makan sehari dengan istri," katanya ditemui saat ikut acara.
Terlihat, pemandangan ratusan abang becak duduk berdampingan, saling tertawa dan bercengkerama, menjadi potret kehangatan sosial yang mulai jarang dijumpai.
Tidak hanya menerima bantuan, beberapa abang becak juga membagikan kisah inspiratif mereka tentang semangat, kejujuran, dan harapan demi keluarga.
Seperti halnya Rupi'I, 86 tahun, kakek yang puluhan tahun menjadi abang becak di Perumahan Bakti Pertiwi (BP) Kulon, Kelurahan Sidokumpul, Gresik Kota.
BACA: Petronite Fest Petrokimia Wadah Nostalgia dan Peningkatan Pemberdayaan UMKM
Pria dengan tujuh cucu dan tujuh cicit ini mengaku pekerjaan rofesi tukang becak atau abang becak baginya hanya menunjukkan semangat berkerja di sisa usianya.
"Jujur itu wajib, ibadah juga wajib, tapi bekerja itu menunjukkan bahwa kita masih punya semangat hidup. Kalau rejeki itu sudah ada yang ngatur," katanya.
Dikatakan Rupi'i, dirinya selalu mangkal di depan Perumahan BP Kulon dan sudah hampir 40 tahun mengantar penumpang dari gerbang ke dalam perumahan.
"Kalau sudah terkumpul Rp100 atau 150 ribu, saya pulang ke Banyuwangi nengok istri dan cucu-cicit saya. Alhamdulillah Petrokimia sering memberi bantuan lewat acara-acara," katanya.
Rupi'i tinggal di sebuah rumah kontrak yang dekat dengan tempat dirinya mangkal, agar bisa cepat untuk beristirahat menghilangkan capeknya.
"Saya diundang Petrokimia itu setiap ulang tahun dan saat bulan Ramadan, memang ditunggu-tunggu. Tapi kita harus punya semangat kerja, jujur dan ingat sama Allah," katanya.
Acara sederhana namun penuh kehangatan, panjatan doa bersama membuat suasana lebih hikmat, secara simbolis bingkisan diserahkan langsung Dirut Petrokimia Gresik.
Sementara itu, Daconi Khotob yang baru saja menjabat sebagai Direktur Utama Petrokimia Gresik, terlihat larut dengan suasana di dalam Gedung Tri Dharma tersebut.
Menurutnya, acara yang digelar insan Petrokimia Gresik ini menjadi kepedulian perusahaan terhadap kelompok pekerja informal yang sering kali terlupakan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa abang becak adalah dari sesama. Mudah-mudahan ini menjadi awal dari perhatian yang berkelanjutan,” ujarnya.
BACA: Efisien dan Efektif, Petrokimia Gresik Torehkan Nilai Tambah Rp357 Miliar
Acara ini diakhiri dengan doa bersama, menyiratkan harapan agar keberkahan tak hanya untuk para abang becak, tapi juga bagi semua yang masih peduli dan mau berbagi.
"Abang-abang ini merupakan pahlawan transportasi, saya ingat masa kecil dulu di Lampung, oplet dan angkot itu masih sepi, ibu saya itu lebih suka naik becak," katanya terbawa suasana.
Daconi melanjutkan ceritanya. Abang becak itu semangatnya luar biasa, becak merupakan kendaraan ramah lingkungan serta layak diberi ruang, apresiasi, dan kasih sayang.
Saat ini, menurut Daconi, kota semakin padat dan dibutuhkan transportasi yang cepat. Ini tidak bisa di pungkiri, namun becak sendiri tidak ada yang menandingi.
"Karena becak bebas dari energi fosil dan tidak ada gas buang yang membentuk lapisan ke langit seperti kaca. Dimana membuat panas berlebih di bumi," katanya.
Pada acara rutin tahunan ini, pihaknya ingin berbagi berkah pada abang becak, membagikan sedikit bingkisan, makanan kecil, dan handuk serta uang Rp200 ribu.
"Kami titip doanya, untuk keberlangsungan dan kemajuan Petrokimia yang merupakan perusahaan pupuk terbesar di Indonesia dan khususnya masyarakat," kata Daconi.
Sebagai catatan, acara diikuti 530 abang becak dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Petrokimia Gresik ke-53 dan acara juga dihadiri sejumlah direksi.
