Kamis, 13 January 2022 06:40 UTC
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Pendopo Graha Majatama, Rabu, 12 Januari 2022. Foto : Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Kabupaten Mojokerto awal tahun 2022 melonjak drastis. Dari delapan kini menjadi 18 kasus, di Kecamatan Jetis hingga menyebabkan satu anak meninggal dunia.
Adapun temuan 18 kasus DBD ini, berdasarkan update data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto di sembilan kecamatan. Tiga kasus dimasing-masing kecamatan, yakni Kecamatan Sooko, Kecamatan Mojosari, Kecamatan Kutorejo.
Sedangkan, dua kasus masing-masing di Kecamatan Puri, Kecamatan Jetis, Kecamatan Dlanggu, dan satu kasus di Kecamatan Pungging, maupun Kecamatan Dawarblandong.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyikapi wabah tersebut dengan berupaya menekan angka kasus DBD. Melalui penyelidikan epidemiologi terutama di wilayah endemik dan fogging, untuk memberantas jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti yang menyebarkan virus.
Baca Juga: Seorang Anak di Madiun Meninggal akibat Demam Berdarah
"Sebetulnya kalau sudah musim penghujan harus waspada semuanya, untuk mengantisipasi kasus DBD karena satu hal yang perlu kita pahami penyakit virus itu tidak ada obatnya," ujar Ikfina, saat berada di Pendopo Graha Majatama, Rabu, 12 Januari 2022.
Bupati perempuan pertama di Mojokerto ini menyebut, pihaknya akan mengumpulkan seluruh dinas terkait yang melibatkan kader kesehatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) tingkat desa untuk menekan kasus terutama di sembilan kecamatan yang dilanda DBD.
Dia menegaskan Dinkes Kabupaten Mojokerto agar cepat tanggap untuk merespons dalam pencegahan penyebaran penyakit DBD. "Ada Kader PSN di setiap wilayah ini perlu kita tingkatkan lagi karena kita masih fokus penanggulangan Covid-19," ujarnya.