Senin, 10 August 2020 16:58 UTC
TERBESAR. Kapal MV Great Glen saat sandar di dermaga internasional Terminal Teluk Lamong untuk melakukan bongkar muatan soy bean meal. Foto: Terminal Teluk Lamong.
JATIMNET.COM, Surabaya – Layanan bongkar muat di Terminal Teluk Lamong terus menunjukkan peningkatan dan kepercayaan dari pengguna jasa. Entitas bisnis milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III itu kembali disinggahi kapal curah kering raksasa.
Kali ini MV Great Glen singgah di Terminal Teluk Lamong dengan membawa pakan ternak jenis soy bean meal (bubuk kedelai) seberat 71.582 ton yang dibawa dari Brasil. Kapal berbobot mati (death weight tonnage/ DWT) 93.251 ton itu menjadi yang terbesar sepanjang sejarah kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak.
Kehadiran kapal berbendera Hong Kong itu menjadi langkah maju bagi Terminal Teluk Lamong (TTL). Otomasi bongkar muat yang ramah lingkungan mendorong percepatan layanan bongkar muat di pelabuhan swasta modern pertama di Indonesia itu.
“Proses pelayanan kapal di Terminal Teluk Lamong berbeda, karena memiliki standar internasional dan peralatan canggih yang mempercepat proses bongkar muatan,” kata Master Kapal MV Great Glen, Geng Jun, dalam keterangan resminya yang diterima Jatimnet.com dari Corporate Communication Pelindo III, Senin 10 Agustus 2020.
BACA JUGA: Pelabuhan Terminal Teluk Lamong Siap New Normal
Berdasarkan data dari shipping line tersebut, MV Great Glen ini telah melayani muatan curah kering asal Brasil dengan tujuan Asia Timur dan Tenggara sejak tahun 2010. Kapal dengan panjang 229,2 meter ini menempuh perjalanan 20 hari dari Brasil ke Indonesia. Adapun muatan soy bean meal ini digunakan untuk kebutuhan industri pakan ternak di Jawa Timur.
Sebelum MV Great Glen singgah, beberapa kapal curah kering internasional berukuran raksasa telah sandar di Terminal Teluk Lamong. Sebut saja MV Julius Olendorff asal Portugal bermuatan 60.000 ton, MV Medi Serapo asal Liberia bermuatan 68.597 ton, dan MV Olympic Gemini asal Yunani bermuatan sekitar 67.700.000 ton.
Kedatangan kapal-kapal besar ini merupakan kontribusi Terminal Teluk Lamong atas pelayanan jasa kepelabuhanan, khususnya curah kering. Selain itu, Terminal Teluk Lamong berharap percepatan layanan ini mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim.
BACA JUGA: Olympic Gemini Kapal Curah Kering Terbesar Sandar di Teluk Lamong
Terminal Teluk Lamong mampu menjaga kepercayaan pengguna jasa dengan memanfaatkan peralatan modern dan ramah lingkungan. Peralatan tersebut adalah dua Grab Ship Unloader. Crane berbahan bakar listrik khusus itu sanggup membongkar muatan curah kering berkapasitas maksimal 2.000 ton/jam).
Kemudian conveyor yang berfungsi memindahkan barang dari crane menuju gudang dengan sistem roller berbahan karet, dan gudang penyimpanan/silo yang terintegrasi dengan sistem antrean truk.
“Kami melakukan inovasi dari sisi peralatan dan konsep ramah lingkungan. Hal ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada pelanggan yang sudah mempercayakan jasa kepelabuhanan di TTL,“ terang Direktur Utama Terminal Teluk Lamong, Faruq Hidayat.