Logo

Olympic Gemini Kapal Curah Kering Terbesar Sandar di Teluk Lamong

Reporter:,Editor:

Minggu, 30 June 2019 06:52 UTC

Olympic Gemini Kapal Curah Kering Terbesar Sandar di Teluk Lamong

KAPAL TERBESAR. MV Olympic Gemini saat sandar di dermaga curah kering Terminal Teluk Lamong, Jumat, 27 Juni 2019. Foto: Pelindo III.

JATIMNET.COM, Surabaya – Sistem bongkar muat elektrik yang dimiliki PT Terminal Teluk Lamong (TTL) telah mendapat kepercayaan internasional. Salah satunya dengan kehadiran kapal MV Olympic Gemini dengan bobot muatan 67, 7 ribu ton.

Kapal tersebut merupakan kapal curah kering terbesar yang pernah sandar di seluruh pelabuhan Tanjung Perak. Pada 2016 silam, MV Tommy Ritscher dan MV Patraikos menjadi kapal peti kemas terbesar pertama yang sandar di Tanjung Perak.

“Ini adalah kapal terbesar yang sandar di Surabaya. Sebab kapal curah kering yang sandar di Tanjung Perak rata-rata berbobot di bawah 65 ribu ton,” kata Corporate Communication Manager PT Terminal Teluk Lamong Reka Yusmara, melalui telepon selulernya, Sabtu 29 Juni 2019.

BACA JUGA: Teluk Lamong Segera Miliki Fasilitas Terminal LNG

Kapal MV Olympic Gemini ini mengangkut barang milik Nusa Prima Logistik dengan muatan, kedelai, meal, dan jagung. Prima Nusa Logistik merupakan gabungan dari tiga perusahaan, yakni PT FKS Multi Agro, PT Charoen Pokhpand Indonesia, dan Japfa Comfeed.

Pria kelahiran Tulungagung itu menambahkan, tren peningkatan muatan yang semakin besar dari tahun ke tahun menjadi bukti kepercayaan feeder (perusahaan pelayaran) internasional.

Sebab pelayanan bongkar muat curah kering di TTL telah menggunakan Grab Ship Unloader (GSU), yang terintegrasi dengan conveyor belt dan terhubung dengan silo maupun flat storage.

BACA JUGA: Teluk Lamong Targetkan Selesai Pembangunan Lima Blok

“Proses bongkar curah kering menjadi efektif dan efisien. Selain itu menjamin kebersihan dermaga,” mantan atlet bulutangkis itu menambahkan.

Disebut memiliki efisiensi, proses bongkar muat kapal bermuatan 65 ribu hanya ditempuh dalam empat hari. Dengan kata lain, dalam sehari proses bongkar muat sanggup memindahkan 16 ribu ton barang curah kering dari kapal menuju silo.

“Efisiensi dan kecepatan ini jauh lebih baik dibanding bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak lainnya, yang hanya 12 ribu ton per hari,” jelas Reka.

Rata-rata kunjungan kapal curah kering di Teluk Lamong mencapai 8-9 dengan tonase 60-65 ribu ton setiap bulannya. Dalam seminggu terakhir pada bulan Juni ini sudah terdapat dua kapal melakukan bongkar muat di Teluk Lamong.