Kamis, 27 June 2019 03:15 UTC
TELUK LAMONG. Keberadaan kapal di Teluk Lamong. Foto: DOK
JATIMNET.COM, Surabaya - Sebuah terminal liquified natural gas (LNG) akan segera berdiri di Terminal Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Terminal ini dibangun atas kerja sama antara Pelindo III dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
"Dengan sinergi ini diharapkan pasokan availabilitas dan reliabilitas atas pasokan energi (yang ke depannya) hingga ke Timur Indonesia," ujar Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah dalam keterangan resminya, Rabu 26 Juni 2019.
Sebagai pelabuhan yang letaknya cukup strategis, keberadaan terminal ini semakin memudahkan jangkauan distribusi terutama untuk wilayah Jawa Timur dan Timur Indonesia.
BACA JUGA: Ekonomi Stabil, Rating Pelindo III di S&P Naik
Pasokan ke kawasan industri, ritel, dan listrik semakin diperkuat dengan keberadaan terminal LNG ini. "Terminal LNG ini menjadi langkah sinergi BUMN untuk menopang kebutuhan gas di Jawa Timur, karena bisa memasok hingga 30 MMSCFD," ungkapnya.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menambahkan, ada tiga fase pembangunan dalam kerja sama PT PGN LNG Indonesia (PLI) dan PT Pelindo Energi Logistik (PEL) di bisnis logistik energi.
Menurut Gigih, pembangunan permanen yang bertahap ini akan mengurangi biaya Capex dan Opex secara signifikan bila dibandingkan dengan fase-fase awal sebagai solusi sementara.
"Karena adanya pengurangan Opex dari hilangnya pembiayaan sewa harian FSU dan berkurangnya biaya marine operation. Untuk Capex sendiri akan berkurang dengan signifikan karena menggunakan terminal eksisting. Salah satu biaya terbesar dalam pembangunan small scale LNG terminal adalah pembangunan jetty dan fasilitas pelabuhan," tandasnya.
BACA JUGA: Pelindo dan PGN Bangun Terminal LNG di Dua Pelabuhannya
Sementara Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung menjelaskan pihaknya akan menyiapkan Terminal Teluk Lamong dan lini bisnis logistik energinya, PT PE Logistik, untuk membangun fasilitas terminal LNG.
Ia berharap fasilitas ini bisa menjadi gerbang masuk distribusi gas PGN untuk pasar Jawa Timur.
"Pasokan LNG akan semakin lancar sehingga biaya logistik dapat ditekan. Selain itu diharapkan juga ada dampak ikutan berupa peningkatan daya saing industri di Jawa Timur, karena kepastian pasokan yang membuat penghematan biaya belanja energi dan peningkatan produksi," ujar Doso Agung.