Jumat, 11 December 2020 07:40 UTC
MIKROPLASTIK: Peneliti mikroplastik ECOTON, Eka Chlara Budiarti sedang meneliti kandungan mikroplastik pada sampel air laut. Foto: ECOTON
JATIMNET.COM, Surabaya - Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON) merilis temuan terbaru kandungan mikroplastik di Perairan Surabaya Timur. Dari sampel seratus liter air laut yang diambil di wilayah Kenjeran hingga Tambak Wedi pada Bulan Desember menunjukkan kandungan mikroplastik mencapai 195 hingga 598 partikel.
Sedangkan di Gununganyar jumlah mikroplastik yang ditemukan lebih sedikit, yakni 89-124 partikel per 100 liter air. "Kondisi ini mengkhawatirkan karena kawasan Pesisir Timur Surabaya adalah daerah tangkapan perikanan bagi nelayan," kata Peneliti mikroplastik ECOTON, Eka Chlara Budiarti dalam siaran persnya, Jumat 11 Desember 2020.
Selain kandungan mikroplastik di air laut, Chlara juga menyebutkan, adanya kontaminasi pada sedimen, kerang dan udang di kawasan Surabaya Timur.
BACA JUGA: DLH Jatim Akui Ada Limbah Medis Dibuang di Bekas Tambang Pasir
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap kerang hijau di Kenjeran dan Tambak Wedi, diketahui telah terkontaminasi mikroplastik sebesar 10-20 partikel dalam satu ekornya. "Jenis mikroplastik yang ditemukan dalam tubuh kerang adalah jenis fiber, fragmen dan filament," kata mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang tersebut.
Chlara menduga mikroplastik di Pesisir Timur Surabaya ini berasal dari limbah cair yang terbawa dari pemukiman dan industri. Umumnya limbah ini mengalir di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Brantas yang kemudian terbawa hingga ke Pesisir Timur Surabaya.
"Selain itu, sampah plastik seperti tas kresek, sedotan, styrofoam, bungkus plastik dan sachet juga bisa membentuk mikroplastik karena teronggok di bantaran. Lalu terbawa aliran sungai dan terpapar sinar matahari, yang membuatnya terdegradasi menjadi serpihan plastik kecil yang disebut mikroplastik,” imbuhnya.
BACA JUGA: Ada Mafia, Ecoton Desak KPK Selidiki Dugaan Suap Tata Kelola Limbah B3
Chlara mengatakan, memang sebanyak 80 persen sampah yang ada laut berasal dari sungai. Data yang diungkapnya, sebanyak 42 persen merupakan jenis sampah plastik.
Chlara bersama mahasiswa Universitas Hang Tuah Surabaya Anisa Ayudiah diimungkinkan mikroplastik hasil akumulasi kontaminan dari Sungai Kali Surabaya.
"Pamurbaya menjadi daerah tangkapan perikanan seperti ikan, udang, kepiting dan kerang, sehingga dengan temuan kontaminasi mikroplasti
