Minggu, 03 March 2019 04:49 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kanada menyetujui memproses ekstradisi CFO Huawei Meng Wanzhou. Kebijakan yang sudah bisa diduga sebelumnya itu memicu kemarahan Cina.
Dilansir dari www.reuters.com, Minggu 2 Maret 2019, keputusan ini memperuncing hubungan antara Kanada dengan Cina beberapa tahun terakhir. Cina mengecam keputusan itu dan mengulangi tuntutan sebelumnya untuk pembebasan Meng.
"Hari ini, pejabat departemen Kehakiman Kanada mengeluarkan wewenang untuk melanjutkan, secara formal memulai proses ekstradisi dalam kasus Meng Wanzhou," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara Departemen Kehakiman AS Nicole Navas Oxman mengatakan Washington berterima kasih kepada pemerintah Kanada atas bantuannya. "Kami sangat menghargai komitmen teguh Kanada terhadap aturan hukum," katanya dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA: Pendiri Huawei Tak Gentar Tekanan AS
Tahun lalu, Meng yang merupakan putri pendiri Huawei Ren Zhengfei, ditangkap di Vancouver atas tuduhan pelanggaran sanksi perdagangan AS dengan Iran. Akhir Januari lalu, Departemen Kehakiman AS menuduh Meng dan Huawei berkonspirasi melakukan penipuan bank untuk membantu Iran.
Kebijakan melanjutkan proses ekstradisi merupakan langkah pertama menuju ekstradisi. Seorang hakim akan mengadili kasus ini, diikuti oleh Menteri Kehakiman, yang pada akhirnya akan memutuskan apakah Wanzhou harus diserahkan ke AS atau tidak.
Proses ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun sebelum akhirnya Meng dikirim ke Amerika Serikat untuk menjalani persidangan. Hal ini disebabkan sistem peradilan Kanada yang lamban karena banyak terdakwa yang mengajukan banding.
BACA JUGA: Jepang Mulai Larang Penggunaan Produk Huawei dan ZTE
Keputusan ini jelas memperburuk hubungan dua negara yang memanas selama beberapa tahun terakhir. Cina sudah menuntut pembebasan Meng namun permintaan ini ditampik Ottawa.
Setelah penahanan Meng, Cina menangkap dua orang Kanada dengan alasan keamanan nasional, dan pengadilan Tiongkok kemudian menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang pria Kanada yang sebelumnya hanya dipenjara karena penyelundupan narkoba.
"Pihak Cina sama sekali tidak puas dan dengan tegas menentang penerbitan kewenangan untuk melanjutkan," kata Kedutaan Cina di Ottawa dalam sebuah pernyataan.
Beijing sebelumnya mempertanyakan keadaan independensi peradilan di Kanada, dan mengingatkan jika pemerintah Justin Trudeau menghadapi tuduhan mencoba mengintervensi untuk menghentikan persidangan korupsi.
Menteri Kehakiman Kanada David Lametti menolak berkomentar. Huawei tidak segera tersedia untuk memberikan komentar.