Logo

Jepang Mulai Larang Penggunaan Produk Huawei dan ZTE

Reporter:

Minggu, 09 December 2018 02:05 UTC

Jepang Mulai Larang Penggunaan Produk Huawei dan ZTE

Sumber Foto: Huawei Europe.

JATIMNET.COM, Tokyo – Hubungan dagang antara Cina dengan Jepang mulai memburuk. Pokok permasalahan dipicu rencana Jepang yang tidak lagi menggunakan produk teknologi buatan Huawei dan ZTE untuk kepentingan pemerintahan.

Padahal selama ini kedua produk tersebut telah memasok kebutuhan teknologi di penjuru dunia, termasuk Jepang. Huawei dan ZTE merupakan dua perusahaan teknologi yang tidak hanya melayani penjualan smartphone saja.

Keduanya sudah memasok beberapa produk teknologi mulai peralatan komunikasi hingga produk teknologi. Seperti dongles hotspot seluler misalnya, yang merupakan produk dari Huawei dan sudah dijual di belahan dunia.

Sebuah laporan dari Reuters melalui Ubergizmo akhir pekan kemarin menyebutkan Jepang mulai melarang pembelian produk Huawei dan ZTE untuk keperluan pemerintah. Ini dilakukan untuk membantu meningkatkan keamanan guna mencegah kebocoran dan serangan.

Sebelumnya Australia, Amerika Serikat dan Selandia Baru sudah menghentikan pembelian produk teknologi dari Negeri Panda dengan alasan keamanan. Ketiga negara khawatir produk-produk dari Cina mematai aktivitas dalam negeri.

Sejumlah perusahaan menilai hubungan Beijing dengan Huawei-ZTE sangat dekat. Banyak yang mengkhawatirkan produk teknologi tersebut dimanfaatkan untuk memata-matai.

“Cybersecurity menjadi masalah penting di Jepang. Kami akan mengambil langkah tegas untuk melihatnya dari berbagai perspektif,” terang salah satu juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang menyatakan keprihatinannya tentang laporan itu. Pihaknya meminta Jepang bersikap lebih lunak dalam pemanfaatan teknologi antara kedua pihak.

“Kami berharap Jepang dapat memberikan lingkungan persaingan yang adil bagi kami yang beroperasi di Jepang dan tidak melakukan apa pun untuk membahayakan kerja sama bilateral dan saling percaya,” ungkapnya.