Logo

Pendiri Huawei Tak Gentar Tekanan AS

Reporter:,Editor:

Selasa, 19 February 2019 23:30 UTC

Pendiri Huawei Tak Gentar Tekanan AS

Foto: Flickr

JATIMNET.COM, Surabaya - Pendiri raksasa telekomunikasi Cina, Huawei, Ren Zhengfei akhirnya muncul di hadapan publik. Ia menyatakan bahwa dunia tidak bisa hidup tanpa Huawei dan teknologinya yang "lebih maju".

"Tidak mungkin AS dapat menghancurkan kami," kata Ren Zhengfei dalam sebuah wawancara dengan BBC, Selasa 19 Februari 2019.

Dia juga mengatakan dunia tidak mungkin meninggalkan Huawei karena punya keahlian lebih baik dibandingkan yang lain.  "Jika sinar padam di Barat, Timur akan tetap bersinar. Jika di Utara menjadi gelap, masih ada Selatan. Amerika tidak merepresentasikan dunia. Amerika hanya merepresentasikan bagian dari dunia,” katanya. 

"Bahkan jika mereka membujuk lebih banyak negara untuk tidak menggunakan kami sementara waktu, kami selalu dapat berhemat dan menjadi lebih kecil," tuturnya.

BACA JUGA: AS Minta Eropa Tak Gunakan Perangkat Huawei

Pria 74 tahun itu juga mengomentari penangkapan putrinya Kepala Keuangan Huawei Meng Wanzhou, sebagai tindakan “bermotivasi politis”. Meng Wanzhou dituduh melanggar sanksi AS terhadap Iran dan menghadapi sidang ekstradisi di Kanada bulan depan. Meng Wanzhou juga dituduh melakukan pencucian uang, penipuan bank dan mencuri rahasia dagang.

"Kami keberatan dengan itu. Tapi sekarang setelah kami melewati jalan ini, kami akan membiarkan pengadilan menyelesaikannya,” katanya.

Wawancara dengan BBC merupakan yang pertama kali dilakukan Ren Zhengfei semenjak penangkapan Meng Wanzhou. Ren sendiri dikenal sebagai sosok pemalu yang jarang tampil di media. Namun tekanan pada Huawei terkait kekhawatiran spionase dan kampanye pelarangan teknologi yang dipimpin AS, membuatnya memutuskan untuk tampil di publik.

Ren juga menjawab soal tuduhan Huawei sebagai mata-mata Cina, karena ada aturan dalam hukum Cina yang mengharuskan sebuah perusahaan “mendukung, bekerja sama dengan dan berkolaborasi dalam kerja intelejen nasional.” Menurutnya, membiarkan kegiatan mata-mata merupakan risiko yang tidak akan dia ambil.

BACA JUGA: Jepang Mulai Larang Penggunaan Produk Huawei dan ZTE

“Pemerintah Cina sudah sangat jelas mengatakan bahwa tidak akan memasang backdoors. Dan kami juga tidak akan memasang backdoors. Kami juga tidak akan mengambil risiko menjijikkan dari negara kami untuk pelanggan seluruh dunia,” katanya.

“Perusahaan kita tidak akan pernah melakukan kegiatan mata-mata. Jika kita melakukan tindakan seperti itu maka aku akan mematikan perusahaan.”

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memperingatkan sekutu negara itu untuk tidak menggunakan teknologi Huawei, dengan mengatakan itu akan mempersulit Washington untuk "bermitra bersama mereka".

Australia, Selandia Baru, dan AS telah melarang atau memblokir Huawei dari memasok peralatan untuk jaringan broadband seluler 5G mereka di masa depan, sementara Kanada sedang meninjau apakah produk-produk perusahaan menghadirkan ancaman keamanan yang serius.