Logo

AS Minta Eropa Tak Gunakan Perangkat Huawei

Reporter:,Editor:

Rabu, 06 February 2019 06:12 UTC

AS Minta Eropa Tak Gunakan Perangkat Huawei

Foto: Flickr.com

JATIMNET.COM, Surabaya – Amerika Serikat meminta agar Eropa tidak menggunakan perangkat milik Huawei untuk mengembangkan jaringan 5G. Permintaan itu disampaikan AS usai pertemuan dengan Komisi Eropa dan Pemerintah Belgia di Brussel.

Dilansir dari www.reuters.com, Rabu 6 Februari 2019, Amerika menyatakan perangkat 5G milik Huawei memiliki resiko keamanan yang tinggi.

“Anda harus sangat berhati-hati dan kami mendesak untuk tidak terburu-buru menandatangani kontrak dengan pemasok yang tidak dipercaya dari negara-negara seperti dari Cina,” kata pejabat Departemen Luar Negeri AS yang tidak mau disebut namanya.

Amerika Serikat menuduh Cina akan menggunakan perangkat Huawei untuk kegiatan mata-mata, yang menurut Huawei tuduhan tidak berdasar.

BACA JUGA: Indonesia Peringkat Ke-6 Negara Terindah di Dunia

Tekanan untuk mengesampingkan Huawei di Eropa, salah satu pasar terbesarnya, mempertajam friksi antara Washington dan Beijing.  

Serangan Washington terhadap Huawei terus menerus dilakukan. Negara Paman Sam itu menggunakan "banyak jalur", kata pejabat AS itu.

Termasuk pembicaraan di aliansi NATO pimpinan-AS di Brussels dan di konferensi internasional di Barcelona dan Munich. "Di Eropa, kami melihat ini sebagai prioritas utama," tegas pejabat tersebut.  

BACA JUGA: Indonesia-Swiss Teken Perjanjian MLA

Huawei menjadi vendor terdepan untuk teknologi 5G yang paling anyar, yang menghubungkan segala sesuatu jauh lebih cepat. Eropa menjadi pasar utama Huawei.

Namun, Amerika mengatakan jika perangkat ini akan ditumpangi untuk kegiatan mata-mata Cina sehingga melarang seluruh perangkat ini dipakai pemerintah maupun kontraktor AS.

Saat ditanya bukti kegiatan mata-mata Cina di perangkat ini, pejabat AS mengatakan tuduhan ini merujuk pada sistem satu partai di negara komunis tersebut.

BACA JUGA: Oarfish Muncul ke Permukaan Dipercaya Pembawa Pesan Bencana

Selain itu, undang-undang intelejen nasional bisa memerintahkan individu maupun perusahaan untuk membantu berbagai data dengan intelejen Cina. Menurut Cina, Huawei maupun rivalnya ZTE, tidak bisa menolak keinginan pemerintah Beijing.  

“Huawei dan ZTE berada di dalam satu partai dan mereka tidak memiliki alat untuk menolak arahan dari Beijing,” pungkasnya.  

Meski masih berdasarkan asumsi, sejumlah sekutu AS yang duduk di Komisi Eropa sudah mempertimbangkan pelarangan perangkat Huawei. Tapi rencana ini masih dalam tahapan awal.

Di Jerman, kekhawatiran spionase di perangkat Huawei menjadi perhatian. Di Prancis dan di Inggris juga tengah mempertimbangkan Huawei.