JATIMNET.COM, Surabaya – Dalam sepekan, warga Jepang digemparkan dengan isu akan terjadi gempa bumi dan tsunami. Penyebabnya, tujuh ikan oarfish ditemukan mati di sepanjang pantai Negera Matahari Terbit itu.

Dikutip dari www.independent.co.uk, Senin 4 Februari 2019 oarfish dipercaya masyarakat Jepang sebagai pembawa pesan Tuhan dari kerajaan laut karena tinggal di laut dalam, satu kilometer dari permukaan. Tugasnya sebagai pembawa pesan bencana. Legenda menyebutkan jika ikan sepanjang 11 meter ini berenang ke permukaan laut dan pantai sebelum terjadi gempa dan tsunami.  

BACA JUGA: BMKG Mencatat 52 Gempa di Mentawai 

Netizen Jepang ramai-ramai mengunggah foto penemuan oarfish yang sudah mati tersebut dan mengklaim akan terjadi bencana. “Ini tidak diragukan lagi bukti dari pelopor gempa. Dan jika berada di Palung Nankai [daerah yang rentan terhadap pergerakan lempeng tektonik], itu mungkin gempa besar,” tulis seorang pengguna Twitter.

Ketakutan ini mungkin benar adanya. Pada 2010 lalu, sebanyak 10 oarfish ditemukan tewas di pantai. Pada Maret 2011, gempa yang memicu tsunami membunuh hampir 19 ribu orang dan menghancurkan pabrik nuklir Fukushima.

BACA JUGA: Gempa 6.5 SR Guncang Maluku Utara 

Tapi sejumlah ahli membantah klaim tersebut. Ahli paleontologi Jason Loxton bercuit jika tidak ada kaitannya antara oarfish dengan gempa bumi. "Oarfish sangat keren, tetapi mereka tidak memprediksi gempa bumi," cuitnya.

Penjaga akuarium Uozu, Kazusa Saiba mengatakan pada CNN tidak ada bukti illmiah soal teori oarfish muncul sebelum gempa besar. “Tapi kita tidak bisa 100 persen menyangkal kemungkinan itu,” katanya.

BACA JUGA: Gempa Bumi 6.2 Guncang Sumba Barat

Dia hanya menduga jika pemanasan global mungkin berdampak pada kemunculan oarfish. Tapi mungkin juga karena ada alasan yang tidak disadari manusia.

Saiba menduga oarfish muncul lantaran terjadi perubahan halus pada kerak bumi di dasar laut sebelum gempa bumi. Hal ini mungkin menyebabkan arus menggerakkan dan mendorong makhluk di dasar ke permukaan.