Selasa, 05 February 2019 11:37 UTC
Malone Souveniere. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya - Menjamurnya kafe dan bisnis kuliner di Kota Surabaya menginspirasi pasangan suami istri Deby Priska Halim dan Rico Gunawan untuk membuka usaha pembuatan suvenir. Dengan bendera 'Malone Souveniere', keduanya menawarkan suvenir bikinannya itu ke kafe-kafe atau warung-warung kuliner.
“Jadi kami tidak membuka kafe, akan tetapi membuat suvenir yang cocok dipajang di kafe-kafe,” kata Deby saat diwawancarai di Malone Souvenire, Selasa 5 Februari 2019.
Ia mengatakan suvenir yang diproduksinya ini berbahan dasar kayu. Alasannya, karena kayu bisa tahan lama. Selain itu, warna dasarnya cocok untuk beragam tema khususnya tema vintage, atau alam.
BACA JUGA: Mantan Buruh Pabrik Sulap Limbah Jadi Karya Seni
Deby mengatakan suvenir yang dibuatnya berkonsep universal, karena dapat digunakan untuk rumah atau kafe. “Nah produk-produk yang sering dipesan antara lain hampers, baki, boks, cepuk tempat krim, tempat sabun, dan souvenir kecil-kecil lainnya,” tambahnya.
Suvenir bikinannya ini selalu memadukan tiga unsur kayu yakni akasia, pinus dan meranti dengan dominasi akasia dan pinus. Sedangkan penggunaan kayu meranti untuk variasi degradasi warna.
“Penggunaan pinus warna kuning, akasia berwarna coklat dan meranti yang berwarna coklat kemerah-merahan menimbulkan perpaduan warna yang ingin dimunculkan. Ketika ketiga kayu dipadukan menjadi satu, maka akan tercipta warna yang cantik,” imbuhnya
Ia mengatakan keunikan produk kerajinan suvenir berbahan dasar kayu kini tidak hanya diminati konsumen lokal saja. Tetapi juga ada konsumen dari luar negeri. Karena itu, ia juga mulai melakukan kegiatan ekspor.
BACA JUGA: Indah Wulandari, Sukses Bisnis Ayam Geprek Tanpa Buka Warung
Ia menceritakan awalnya hanya coba-coba saja. ”Kami memutuskan membuka usaha ini awalnya hanya coba-coba memanfaatkan suvenir yang bisa terpakai terus di rumah saya. Karena menarik dan unik, terbesitlah untuk membuka bisnis membuat aksesoris ini,” katanya.
Deby mengatakan dalam setiap usaha akan selalu ada pesaing atau konpetitor. Hal itu juga berlaku dalam usaha suvenir. Namun ia tidak surut dalam berbisnis kendati banyak pesaing.
"Kita memiliki karakter masing-masing. Persaingan menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi menciptakan sesuatu yang baru," tutur Deby.
