Jumat, 07 December 2018 14:17 UTC
Agustinus Eko, warga Kota Probolinggo berada di ruang kerjanya. Ia memanfaatkan limbah kayu jadi lukisan bernilai jual tinggi. Foto: Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Kreativitas Agustinus Eko (45) patut diapresiasi. Warga Sukabumi Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo ini berhasil mengubah limbah kayu jadi karya seni tiga dimensi bernilai jual tinggi.
Agus, begitu ia disapa, memanfaatkan kayu bekas dari pabrik. Dalam berkarya, ia lazim menggunakan teknik pirografi, yakni menggambar di atas kayu melalui proses pembakaran.
Uniknya, Agus memeroleh keterampilannya secara otodidak. Idenya datang setelah ia berhenti jadi karyawan dari sebuah pabrik pada 2015 lalu.
“Setelah berhenti dari pabrik, otomatis saya menganggur,” katanya, Jum'at 7 Desember 2018.
BACA JUGA: Jubir BNPB Sutopo Raih Penghargaan The First Responders 2018
Tak disangka, di sela kekosongan waktu itulah muncul kreativitas membuat lukisan pirografi. “Saya mencoba berkarya,” katanya.
Agus menggabungkan tiga teknik sekaligus; lukis pirografi, tiga dimensi (relief), dan ukir. Ia mengklaim, ini yang pertama di dunia.
Lukisan karya Agustinus Eko, warga Kota Probolinggo. Foto: Zulkiflie.
Alhasil, enam bulan sejak menggeluti seni ini, peminat berdatangan. Baik dari dalam mau pun luar negeri. “Alhamdulillah kemarin dapat pesanan dari Korea Selatan,” katanya.
BACA JUGA: Umar, Tunadaksa Penata Tari Tradisional
Harga jual karyanya bervariasi. Dari yang termurah Rp 300 ribu hingga Rp 1,5 juta per lukisan. Harga itu menyesuaikan ukuran lukisan dan detil gambar.
Objek lukisan pun beragam. Tapi umumnya ia menuangkan tema kearifan lokal dan budaya Indonesia. Misalnya suasana kampung nelayan, sapi brujul di sawah, dan Candi Borobudur.
Ia mengatakan biasa menyelesaikan satu karya dalam waktu tujuh hari. Tapi untuk karya yang tak terlalu njelimet waktu pengerjaannya bisa lebih singkat.
“Kalau cuma membuat aksesoris seperti nomor rumah, gantungan kunci, ya sekitar empat atau lima hari sudah selesai,” katanya.