Logo

Kabel Optik di Surabaya Semrawut Jadi Penyebab Saluran Air Terhambat

Reporter:

Senin, 18 July 2022 11:40 UTC

Kabel Optik di Surabaya Semrawut Jadi Penyebab Saluran Air Terhambat

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat melakukan pengecekan gorong-gorong di Simpang Pojok, secara kebetulan di tempat itu banyak kabel optik semrawut yang jadi penyebab saluran air terhambat, Senin 18 Juli 2022. Foto: Diskominfo Kota Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi prihatin melihat kondisi dalam saluran box culvert di Jalan Simpang Pojok, Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, lantaran terdapat kabel fiber optik semrawut. 

Melihat kabel fiber yang malang melintang tersebut, ia meminta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya untuk menyiapkan ducting (tempat penyimpanan kabel optik).

Saat di lokasi pengerjaan crossing saluran, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, di dalam box culvert itu ada beberapa kabel fiber optik yang tidak sesuai penempatannya.

Baca Juga: Pekerjaan Crossing Saluran Tengah Kota Surabaya Gunakan APBD Sebesar Rp 13 Miliar

"Fiber optik itu jangan ditaruh di dalamnya box culvert, tadi saya masuk yang ke dalam tadi gak karu - karuan jerone (semrawut di dalamnya)," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Senin 18 Juli 2022.

Seharusnya, lanjut Wali Kota Eri Cahyadi, kabel fiber optik itu jangan sampai ditaruh di dalam box culvert begitu saja, karena itu bisa menyebabkan saluran air terhambat. Kabel optik tersebut wajib disimpan di dalam ducting, agar tidak menghambat laju air ketika musim penghujan.

"Harusnya nempel di situ (ducting), jadi kalau hujan ada kotoran atau sampah itu bisa nyantol (tersangkut) di kabel optiknya. Padahal sudah saya kasih tahu, agar teman - teman Bina Marga itu naruh ducting di atas atau pinggirnya box culvert," ujarnya wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu.

Baca Juga: Banyak Temuan Utilitas Berserakan di Saluran, Pemilik Harus Menata Ulang

Meski sudah diingatkan, namun Cak Eri Cahyadi masih menemukan adanya kabel fiber optik yang semrawut tidak dilengkapi dengan ducting. "Ternyata sama teman - teman ini hanya dikasih sanggahan, dicantolke disanggah gitu tok kabel (digantung disanggah begitu saja kabelnya)," sebutnya. 

Menyikapi hal tersebut, ia meminta jajaran DSDABM Surabaya untuk segera membuat lelang investasi ducting. Dengan adanya ducting, maka seluruh saluran box culvert di Kota Surabaya tidak akan ada lagi fiber optik yang malang melintang di dalamnya dan pastinya aliran air akan semakin lancar. 

Selain itu, kabel yang ada di luar box culvert juga bisa dimasukkan ke dalam ducting agar tidak ada lagi kabel yang mengganggu pemandangan kota. "Sehingga nanti semua kabel, mulai fiber optik telkom, PLN, kabel telepon dan lain sebagainya itu bisa masuk ke dalam ducting. Ketika sudah masuk ke dalam ducting, kota ini akan semakin rapi," pungkasnya