Minggu, 26 October 2025 05:13 UTC
KA Pandalungan saat sedang melintasi kawasan bentang alam pegunungan. Foto: KAI Daop 9 Jember
JATIMNET.COM, Jember – Perjalanan Kereta Api (KA) Pandalungan dari Stasiun Gambir, Jakarta, menuju Stasiun Jember mengalami keterlambatan parah hingga 630 menit atau sekitar 10,5 jam, Minggu, 26 Oktober 2025.
Sehingga perjalanan kereta api dari Jakarta ke Jember yang seharusnya memakan waktu 13 jam lebih 5 menit, menjadi molor hingga sekitar nyaris 24 jam. Seharusnya, KA Pandalungan yang merupakan satu-satunya kereta api relasi Jakarta ke Jember, sudah tiba di Stasiun Jember pada Sabtu pagi pukul 09:00 WIB.
“Pada pukul 11:00 WIB, posisi KA Pandalungan masih berangkat dari Stasiun Pekalongan dengan kelambatan 630 menit. Estimasi tiba di Stasiun Jember (JR) pada pukul 19.30 WIB,” tutur Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro dalam keterangan tertulisnya kepada Jatimnet.com pada Sabtu siang.
Keterlambatan kedatangan KA Pandalungan ke Stasiun Jember otomatis berpengaruh pada keberangkatan kereta tersebut.
BACA: Tersambar Kereta Api, Pemotor di Surabaya Meregang Nyawa
Jadwal perjalanan KA Pandalungan dari Stasiun Jember menuju Stasiun Gambir dipastikan juga mengalami keterlambatan, bahkan diperkirakan hingga lima jam. Seharusnya, kereta tersebut berangkat dari Stasiun Jember pada pukul 16:00 WIB.
Keterlambatan ini terjadi akibat anjloknya KA Purwojaya di kawasan Stasiun Kedunggedeh, Kabupaten Bekasi.
Insiden anjloknya KA Purwojaya terjadi pada Sabtu, 25 Oktober 2025 sekitar pukul 14.14 WIB di kilometer 56+1/2 lintas Kedunggedeh. Walau tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian tersebut membuat jalur hulu tertutup dan memaksa seluruh perjalanan kereta dialihkan ke jalur hilir. Akibatnya, antrean panjang kereta tak terhindarkan di lintasan tersebut.
Cahyo menjelaskan bahwa gangguan di wilayah Daop 1 Jakarta itu secara langsung menghambat perjalanan KA Pandalungan.
“Keterlambatan karena antrean perjalanan di lokasi gangguan,” ungkap Cahyo.
BACA: Nekat Menerobos Palang Pintu, Bus Karyawan Hampir Tersambar Kereta Api
Petugas KAI mengevakuasi rangkaian KA Purwojaya hingga selesai pada Minggu pukul 04.26 WIB. Setelah itu, mereka membuka kembali jalur hulu, namun hanya bisa dilalui dengan kecepatan terbatas, yakni 10 kilometer per jam. KA Argo Parahyangan relasi Gambir–Bandung menjadi kereta pertama yang melintasi jalur tersebut sekitar pukul 04.47 WIB.
Cahyo memastikan PT KAI telah memberikan kompensasi kepada seluruh penumpang yang terdampak, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kami memahami keterlambatan ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi pelanggan. Namun, kami tetap menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama. Kami berterima kasih atas kesabaran dan pengertian seluruh penumpang. Petugas kami terus bekerja agar perjalanan kereta kembali normal dan seluruh penumpang bisa tiba di tujuan dengan selamat,” ujar Cahyo.
BACA: Hindari Orang di Jalur Rel Kereta, KA Logawa Berhenti Darurat di Banyuwangi
Namun, apabila pelanggan memutuskan untuk tidak berangkat atau tidak melanjutkan perjalanan, tiket dapat dibatalkan di loket stasiun online terdekat dengan pengembalian bea 100% tanpa potongan.
Pengembalian dapat dilakukan secara tunai di loket atau melalui transfer ke rekening pelanggan paling lambat 1x24 jam sejak proses pembatalan.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan ini,” papar Cahyo.
KAI Daop 9 Jember terus berkoordinasi dengan tim di wilayah Daop 1 Jakarta untuk memastikan proses penanganan berjalan cepat dan aman. Setelah jalur dinyatakan normal, perjalanan KA akan kembali berangsur pulih sesuai grafik perjalanan kereta api (Gapeka) yang berlaku. (*)
