Sabtu, 25 October 2025 09:30 UTC
Petugas BPBD Kota Surabaya saat berusaha mengevakuasi jenazah yang meregang nyawa akibat tersambar kereta api. Foto: Command Center 112.
JATIMNET.COM, Surabaya – Seorang pengendara sepeda motor meregang nyawa akibat tersambar kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di Jalan Margorukun, Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya, Sabtu siang, 25 Oktober 2025.
Korban dari insiden ini diketahui berinisial I, 44 tahun, warga Margorukun Lebar, Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Surabaya.
Dari hasil pemeriksaan awal di lokasi, kereta yang terlibat merupakan kereta jurusan Bojonegoro menuju Stasiun Besar Pasar Turi (SBI).
Kepala Bidang Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Linda Novanti mengatakan bahwa perisitiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Petugas yang menerima laporan dari Command Center 112 langsung menuju ke lokasi kejadian.
“Petugas tiba di lokasi pada pukul 14.43 WIB. Saat itu korban sudah dalam posisi tergeletak di dekat rel dan dinyatakan meninggal dunia di tempat,” ujarnya.
BACA: Nekat Menerobos Palang Pintu, Bus Karyawan Hampir Tersambar Kereta Api
Setibanya di lokasi kejadian, petugas gabungan dari Tim Gerak Cepat (TGC) Utara BPBD Surabaya, posko terpadu utara, dan petugas kepolisian langsung melakukan pemeriksaan dan pengamanan di sekitar area tempat kejadian perkara (TKP).
“Tim Inafis Polrestabes Surabaya melakukan proses identifikasi terhadap korban. Setelah selesai, jenazah dibawa ke Kamar Jenazah RSUD dr. Soetomo menggunakan ambulans milik Dinas Sosial Kota Surabaya dengan didampingi pihak keluarga,” jelas Linda.
Sementara itu, unit sepeda motor (R2) milik korban turut dievakuasi oleh tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya.
Dari kejadian itu, BPBD Kota Surabaya mengimbau warga selalu berhati-hati dan waspada saat melintas di perlintasan kereta, terutama di lokasi-lokasi yang tidak memiliki palang pintu resmi.
“Kesadaran pengguna jalan sangat penting untuk mencegah kejadian serupa terulang,” pungkas Linda.
