Kekerasan sebagai dampak retorika Trump yang merendahkan jurnalis

Jurnalis BBC Diserang Saat Meliput Kampanye Trump

Dyah Ayu Pitaloka

Rabu, 13 Februari 2019 - 02:35

jurnalis-bbc-diserang-saat-meliput-kampanye-trump

Ilustrasi

JATIMNET.COM, Surabaya – Seorang jurnalis BBC mendapat serangan dari seorang pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat meliput pelaksanaan kampanye Trump di El Paso, Texas Senin 11 Februari 2019. Menteri Luar Negeri Inggris pun mengecam peristiwa itu. Organisasi jurnalis setempat menilai retorika Trump yang acap kali merendahkan dan menyalahkan jurnalis menjadi salah satu penyebab meningkatnya kekerasan terhadap jurnalis baik di Amerika Serika maupun secara global.

BBC melaporkan bahwa seorang pendukung Trump mendorong juru kamera Ron Skeans dan memakinya saat acara kampanye itu. BBC melansir video penyerangan yang berujung dengan sang penyerang ditarik dan dikeluarkan dari area wartawan.

"Anda baik-baik saja?" tanya Trump setelah melihat peristiwa itu, lalu ia mengacungkan jempol ke sang juru kamera. "Semuanya baik-baik saja?"

BBC mengirim surat ke Gedung Putih, yang berisi permintaan "peninjauan pengaturan keamanan" bagi media yang meliput acara-acara Trump. Skeans dilaporkan dalam kondisi tidak mengalami cedera serius, lapor BBC.

BACA JUGA: Pembatalan Remisi Susrama untuk Melindungi Keamanan Jurnalis

Peristiwa itu mendapat kecaman dari Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt yang disampaikan kepada Sky News saat ditanya apakah wajar bagi Trump untuk membangkitkan kemarahan pendukungnya terkait penyerangan terhadap juru kamera itu. "Menyerang jurnalis dan juru kamera hanya karena melakukan pekerjaan mereka adalah hal yang tidak dapat diterima," kata Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt pada Selasa 12 Februari 2019.

Hunt menyatakan kekerasan yang dialami Jurnalis tepat di depan Trump ketika sedang berkampanye adalah penanda masalah yang mengkhawatirkan. "Ada masalah yang lebih luas di sini, yaitu saat 80 jurnalis tewas di penjuru dunia tahun lalu hanya karena melakukan pekerjaan mereka," kata Hunt. "Kami sangat mengkhawatirkan masalah ini."

Kecaman serupa juga disampaikan oleh Perhimpunan Wartawan Foto Gedung Putih. Organisasi tempat Skeans bernaung itu  mengutuk penyerangan dan meminta Gedung Putih, Pasukan Pengawal Presiden, serta aparat penegak hukum untuk melakukan lebih banyak upaya dalam melindungi wartawan di acara-acara Trump.

BACA JUGA: Kunjungan Presiden Jokowi ke Surabaya Disambut Aksi Demo Jurnalis

"Lebih lanjut, mengingat retorika presiden mengenai para jurnalis yang terlalu sering disalahkan dan direndahkan, kami meminta dia (Trump) untuk menahan diri dalam melakukan tindakan yang tidak perlu terhadap para jurnalis di pidatonya karena retorika semacam itu bisa memicu aksi kekerasan seperti ini," kata organisasi itu.

Kecaman juga datang dari Komisi Perlindungan Jurnalis Amerika Utara. Menjadi hal yang memalukan ketika ada jurnalis yang diserang saat meliput pidato presiden," kata Koordinator Program Amerika Utara Komisi Perlindungan Jurnalis Alexandra Ellerbeck dalam satu pernyataan. "Kami meminta Presiden Trump untuk melunakkan retorikanya terhadap pers dan menyatakan dengan jelas bahwa melakukan penyerangan fisik terhadap awak media tidak dapat diterima," kata koordinator lembaga nirlaba tersebut.

Trump kerap menyerang media pemberitaan yang menurut dia "melakukan peliputan yang tidak berimbang". Ia bahkan menyebut beberapa media sebagai biang "berita bohong" dan "musuh rakyat".

Sejumlah media berita telah melakukan perlawanan. Pemimpin Redaksi New York Times A.G. Sulzberger bergabung bersama tokoh-tokoh lain dalam menyuarakan penentangan terhadap sikap Trump. Menurutnya sikap Trump meningkatkan peluang kekerasan terhadap awak media baik di AS maupun di luar negeri. (Ant)

Baca Juga