Selasa, 16 February 2021 09:40 UTC
PASMA: Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy bersama Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang akrab Risma meninjau langsung Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Surabaya, Selasa 16 Februari 2021
JATIMNET.COM, Surabaya - Para penyintas di Kota Surabaya begitu antusias menjadi pendonor plasma konvalesen untuk membantu kesembuhan pasien Covid-19. Namun, tingginya jumlah pendonor di Kota Pahlawan ini tanpa diimbangi dengan jumlah ketersediaan alat dan kantong plasma.
Oleh sebab itu, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy bersama Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang akrab Risma meninjau langsung Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Surabaya, Selasa 16 Februari 2021. Tinjauan ini dilakukan untuk melihat langsung proses donor plasma konvalesen serta kendala yang ada untuk segera diatasi.
Menko PMK, Muhajir Effendy menyatakan, berdasarkan hasil tinjauan serta laporan dari PMI Surabaya, memang terjadi kelangkaan terkait ketersediaan kantong plasma di Kota Pahlawan. Karenanya, ia memastikan segera berkomunikasi dengan instansi terkait.
"Ada masalah kelangkaan kantong, saya berharap nanti segera berkomunikasi dengan Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk pengadaannya bisa lebih baik sehingga tidak terjadi keterlambatan," kata Menko PMK.
Baca Juga: Lolos Screening, Jajaran Pemkot Surabaya Mulai Donor Plasma Konvalesennya
Selain itu, ia juga mengakui bahwa ketersediaan alat donor plasma konvalesen juga masih kurang, bahkan belum merata. Menko PMK menyebut, di awal sebagian besar pendistribusian alat masih menyasar ke kota-kota besar seperti Surabaya dan DKI Jakarta.
"Kalau masalah pendanaan sudah kita atur dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) dan BNPB, hanya memang peralatannya yang masih langka," ia menuturkan.
Apalagi, seluruh negara saat ini mulai sadar bahwa plasma konvalesen ternyata menjadi faktor pembeda untuk terapi penyembuhan Covid-19. Terlebih, organisasi kesehatan dunia (WHO) juga telah merekomendasikan metode plasma konvalesen "Sehingga sekarang ramai-ramai mencari alat ini," ia menjelaskan.
Sementara itu, Wakil Ketua I PMI Kota Surabaya, Tri Siswanto dalam laporannya mengungkapkan, sampai hari ini jumlah pendonor plasma konvalesen di Kota Pahlawan sebanyak 1214 orang. Sedangkan jumlah distribusi yang sudah dilakukan sebanyak 5021 kantong plasma konvalesen.
Baca Juga: Tekan Angka Kematian, Masifkan Donor Plasma Konvalesen
"Distribusi tak hanya untuk Kota Surabaya. Namun juga untuk kota lain, seperti Papua, Kalimantan, Sulawesi, Jakarta dan Jawa Tengah," kata Tri Siswanto.
Ia juga menjelaskan, saat ini terdapat empat mesin plasma konvalesen dan satu mesin trombosit apheresis untuk proses pengambilan plasma di UDD PMI Surabaya. Namun, karena terkendala kurangnya kantong plasma, sehingga yang bisa beroperasi saat ini hanya dua mesin plasma konvalesen.
"Karena terdapat kendala yaitu keterbatasan ketersediaan kantong kit dan terbatasnya ketersediaan reagen," ia mengungkapkan.
Meski demikian, pihaknya menyampaikan terima kasih serta apresiasi kepada Wali Kota Surabaya, Kapolrestabes Surabaya serta Danrem Bhaskara Jaya yang telah menggerakkan dan memfasilitasi para penyintas Covid-19 di lingkungannya masing-masing untuk mendonorkan plasmanya. "Sehingga penyediaan plasma konvalesen di Kota Surabaya dapat terpenuhi," ia memungkasi.