Sabtu, 24 August 2019 09:46 UTC
Nyamuk aedes aegypti. Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi masalah kesehatan setiap musim hujan di Indonesia. Namun, penelitian terbaru menyebutkan solusi penanganan DBD bisa dilakukan dengan menggunakan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia.
Peneliti World Mosquito Program (WMP), dr. Adi Utarini menjelaskan, wolbachia merupakan jenis bakteri yang terdapat dalam tubuh serangga.
"Sebanyak 60 persen bakteri tersebut ada di jenis serangga seperti ngengat, lalat, capung, dan kupu-kupu," kata dr Adi pada acara Seminar Hari Pengendalian Nyamuk 2019 di Semarang, seperti dikutip Suara.com, Sabtu 24 Agustus 2019.
BACA JUGA: Berikut Enam Tanaman untuk Melawan Nyamuk
Menurut dr. Adi, bakteri wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.
Efektivitas bakteri wolbachia untuk mengurangi masalah DBD telah diteliti sejak 2011 lalu dilakukan oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija. Penelitian dilakukan melaui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas pada tahun 2011 hingga 2015.
Setelah itu dilakukan fase pelepasan nyamuk berskala luas untuk mengukur dampaknya. Fase tersebut salah satunya dilakukan di Kota Yogyakarta.
BACA JUGA: 10 Hingga 15 Pasien Baru DBD Perhari di Ponorogo
Hasilnya, terjadi penurunan kasus dengue sebesar 74 persen. Menurut dr. Adi Utarini, penurunan kasus dengue dengan wolbachia merupakan inovasi pengendalian vektor yang dibutuhkan saat ini.
Cara kerjanya adalah membiarkan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia kawin dengan nyamuk aedes aegypti tidak ber-wolbachia.
Lebih jelasnya, dr. Adi Utarini mengatakan aedes aegypti jantan ber-wolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok.
Selain itu, jika yang ber-wolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak ber-wolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia.