Kamis, 18 June 2020 12:40 UTC
PROTAP COVID-19. Petugas mengevakuasi jenazah lansia sebatang kara yang meninggal di rumahnya dengan protap Covid-19 di Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Jember, Kamis, 18 Juni 2020. Foto: PMI Jember
JATIMNET.COM, Jember – Nasib nahas dialami Ipung Efendi, 57 tahun. Pria yang selama bertahun-tahun hidup sebatang kara itu ditemukan meninggal di dalam rumahnya yang ada di Jalan Gajah Mada IV Nomor 81, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Jember. Korban ditemukan meninggal setelah para tetangga sekitar mencium bau menyengat dari dalam rumah tersebut.
“Kita dapat laporan dari warga tentang bau tersebut. Saat kita datangi, rumah dalam kondisi terkunci dari dalam. Tetapi dari jendela terlihat orang,” tutur Kapolsek Kaliwates Kompol Edy Sudarto, Kamis, 18 Juni 2020.
BACA JUGA: Heboh Penghuni Hotel Dievakuasi Satgas Covid-19 dengan APD Lengkap
Ipung ditemukan meninggal dalam kondisi tanpa busana. Setelah mendobrak pintu, polisi kemudian memanggil tim medis dan segera melakukan proses evakuasi jenazah. Karena dalam pandemi Covid-19, petugas mengevakuasi jenazah dengan protap Covid-19 sebab penyebab kematiannya belum dipastikan.
“Sekarang sudah berada di kamar mayat RSD dr. Soebandi. Kita cek di tempat kejadian perkara (TKP) memang tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan,” kata Edy.
Polisi kemudian menghubungi keluarga korban. Informasi sementara, korban diketahui memiliki riwayat penyakit stroke. Melihat kondisi jenazah, diperkirakan Ipung meregang nyawa sekitar 2-3 hari yang lalu.
BACA JUGA: Faktor Ekonomi Suami di Jember Bunuh Istri, Lalu Bunuh Diri
Meski demikian, polisi masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian termasuk untuk memperkirakan waktu meninggal.
“Mungkin karena stroke, ditambah lagi usianya sudah 57 tahun. Tetapi kita belum bisa memastikan karena harus menunggu hasil autopsi dari tim dokter,” kata Edy.
Selama beberapa tahun terakhir, Ipung harus tinggal seorang diri di rumah. Sejak bercerai dengan istrinya 10 tahun lalu, anak-anaknya tinggal bersama ibu mereka di Malang. (*)