Logo

Jenazah Pasien Covid-19 Diambil Paksa di Puskesmas Pujer Bondowoso

Reporter:,Editor:

Minggu, 25 July 2021 23:40 UTC

Jenazah Pasien Covid-19 Diambil Paksa di Puskesmas Pujer Bondowoso

AMBIL PAKSA. Tangkapan layar video puluhan warga mengambil paksa jenazah pasien Covid-19 dari Puskesmas Pujer, Bondowoso, Minggu, 25 Juli 2021. Sumber: media sosial

JATIMNET.COM, Bondowoso – Kasus warga yang melawan protokol kesehatan dalam memperlakukan pasien Covid-19 masih terus terjadi. Petugas tenaga kesehatan (nakes) pun tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa mengimbau masyarakat bisa memahami protokol kesehatan. Seperti yang terjadi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Warga yang diduga berasal dari Desa Mangli, Kecamatan Pujer, Bondowoso mendatangi Puskesmas Pujer, Minggu, 25 Juli 2021. Mereka mengambil paksa jenazah seorang warga yang meninggal di puskesmas tersebut dengan status positif Covid.

Kejadian tersebut terekam dalam empat video pendek yang kemudian viral di media sosial. Tampak dalam video, warga yang tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) dan bahkan sebagian tidak mengenakan masker  berkerumun untuk membawa jenazah ke sebuah mobil pikap.

BACA JUGA: Polres Probolinggo Tetapkan Dua Tersangka Pengambilan Paksa Jenazah Probable Covid

Peristiwa ini dibenarkan Kepala Puskesmas Pujer Widjajanto. “Benar, itu memang pasien Covid, kita sayangkan memang warga sampai seperti itu. Kita harap warga punya kesadaran mematuhui prokes demi kebaikan sendiri,” ujar Widjajanto. 

Peristiwa bermula saat keluarga membawa pasien seorang perempuan berusia 51 tahun ke Puskesmas Pujer dengan kondisi yang cukup parah. Dalam pemeriksaan terungkap, perempuan warga Desa Mangli, Kecamatan Pujer itu, selain positif terpapar Covid, juga memiliki penyakit bawaan (komorbid) yakni sakit jantung.

“Akan kita rujuk ke rumah sakit, tapi keluarga menolak,” tutur Widjajanto.
Diduga, warga menolak karena termakan isu banyaknya pasien yang dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.

BACA JUGA : Penganiayaan Petugas dan Perebutan Jenazah, BPBD Jember Maafkan Warga

Akibatnya, pasien tersebut dirawat dengan fasilitas seadanya di puskesmas. Tidak sampai dua hari, pasien tersebut meninggal dunia.

Sesuai protokol, puskesmas hendak melakukan pemulasaraan jenazah sesuai protokol untuk menghindari penyebaran virus. Namun, lagi-lagi hal ini ditolak keluarga. Bahkan keluarga membawa puluhan orang untuk merebut jenazah.

 

Padahal, sebenarnya pemulasaraan bisa diikuti keluarga untuk menghindari kesalahpahaman dengan menggunakan APD lengkap,” kata Widjajanto.

BACA JUGA: Jemput Paksa Jenazah Covid-19, Empat Orang Ditahan dan Jalani Karantina

Saat itu, sebanyak sepuluh polisi ditambah sejumlah personel Koramil Pujer sudah disiagakan untuk mengendalikan massa. Namun massa yang jumlahnya jauh lebih banyak membuat petugas tidak bisa berbuat apa-apa.

“Semoga tidak terjadi lagi. Karena di masa pandemi ini, setiap pasien Covid harus melewati protokol kesehatan demi keselamatan bersama. Agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain juga,” kata Widjajanto.