Kamis, 10 October 2019 15:41 UTC
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak. Foto: Adi Faizin
JATIMNET.COM, Jember - Pemprov Jawa Timur akan menjadikan Jember sebagai salah satu pusat pengembangan ekonomi yang bisa menopang wilayah tapal kuda.
"Jember ini kan persis di tengah, jadi harus mengangkat Bondowoso, Banyuwangi dan Lumajang, serta daerah lain di Tapal Kuda," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak usai berbicara dalam seminar tentang Bahasa Indonesia di FKIP Universitas Jember, Kamis 10 Oktober 2019.
Selain lokasi, kata Emil, potensi besar lain dari Jember adalah adanya Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Kota) serta kampus Unej.
BACA JUGA: Emil Sebut Perekonomian Tapal Kuda Bakal Meningkat Lewat Tol
"Jadi tidak sekadar karena Jember berada di tengah-tengah, tetapi yang lebih penting adalah potensi apa yang bisa digali dari Jember, sehingga ekonomi bisa terkonsentrasi di sini. Ke depan, Lumajang memiliki konektivitas dengan Probolinggo sehingga lebih dekat ke Surabaya. Ini jadi tantangan buat Jember," papar Emil.
Sejak awal, Pemprov Jatim sudah merencanakan untuk menyebarkan pusat pertumbuhan ekonomi, tidak hanya terkonsentrasi di Surabaya. Salah satunya dengan memperkuat keberadaan Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) yang merupakan kepanjangan tangan Pemprov di luar ibu kota.
Di Jember saat ini ada Kantor Bakorwil V yang membawahi tujuh kabupaten/kota; Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang, Situbondo, Kota dan Kabupaten Probolinggo. Selain itu, kata Emil, urusan perizinan juga bisa lebih banyak diurus di Jember ketimbang di Surabaya, sehingga konsentrasi ekonominya lebih tersebar.
BACA JUGA: Pesta Sabu, Pengusaha Busana Muslim Jember Diciduk Polisi
"Kami mendorong sebanyak 13 dari 19 perizinan pemprov yang sebelumnya harus diurus di Surabaya, kini akan diserahkan Kantor Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil), salah satunya di Jember. Karena itu, kami akan buat East Java Super Coridor di Bakorwil Jember ini," jelas doktor ekonomi pembangunan lulusan Ritsumeikan Asia Pacific University Jepang ini.
Selain menjadi pusat perizinan untuk tujuh kabupaten/kota di tapal kuda, East Java Super Coridor juga akan melayani pengembangan beberapa kebutuhan pelaku usaha dan pencari kerja.
BACA JUGA: Polsushut Tembak Mati Pelaku Penebangan Liar
"Kami akan koordinasi dengan instansi terkait agar pusat layanan BPOM bisa dipusatkan di situ. Nanti juga akan kami sediakan Millenial Job Centre. Bahkan, ekspor nanti bisa diurus di Jember, tapi ini masih bertahap dulu," papar Emil.
Sementara itu, Kepala Bakorwil V Jatim di Jember Tjahjo Widodo menjelaskan, East Java Super Coridor nantinya dirancang untuk mempermudah masyarakat dan pelaku usaha yang kesulitan mengurus usaha. "Seperti millenial job centre akan mengatasi kendala antara skill yang dibutuhkan perusahaan dengan skill yang dimiliki pencari kerja usia muda. Salah satunya kerjasama dengan Unej," papar Tjahjo.