Jumat, 09 September 2022 05:00 UTC
Ambruk. Kondisi Jembatan Yang Ambruk Usai Disebrangi Siswa dan Dewan Guru SMPN 1 Pajarakan. Foto: Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Sebuah jembatan gantung menghubungkan Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan dan Desa Pajarakan Kulon, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo ambruk dan putus. Akibatnya, ada sekitar 45 yang jadi korban saat kejadian, Jumat 9 September 2022 pagi.
Informasi didapat, korban yang terluka akibat jembatan gantung ambruk dan putus dari guru maupun pelajar. Karena saat itu, sekitar pukul 07.30 WIB bersamaan banyak siswa-siswi maupun guru dari SMPN 1 Pajarakan sedang menyeberang.
Dari kejadian tersebut, warga sekitar memberikan pertolongan ke korban dengan membawanya ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.
Ketua RW setempat, Mahfud mengungkapkan, kalau ambruknya jembatan, bermula sewaktu rombongan siswa dan dewan guru SMPN 1 Pajarakan, tengah menggelar jalan sehat peringatan hari olah raga nasional.
Baca Juga: Jembatan Desa Senilai Rp 1 Miliar di Situbondo Ambrol
Kemudian, melintas dan menyebrangi jembatan secara bergantian masing-masing 50 orang. Nahas setelah sampai di rombongan akhir, jembatan gantung ambruk dan putus.
"Jembatan akhirnya ambruk, karena siswa tidak jalan biasa. Mereka asyik bermain-main, dengan mengayun-ayunkan jembatan," kata Mahfud.
Mahfud menyampaikan, panjang jembatan gantung yang diseberangi siswa dan dewan guru itu, sekitar 50 meter, ketinggian dari elevasi sungai sekitar 10 meter dan kedalaman air sungai sekitar 1 meter.
Sementara Kapolsek Kraksaan, Kompol Sujianto mengatakan, dalam acara jalan sehat yang digelar SMPN 1 Pajarakan, diikuti oleh sekitar 600 peserta. Rombongan yang terjatuh akibat ambruknya jembatan, ada sebanyak 36 siswa dan 9 guru pendamping.
Baca Juga: Proyek Jembatan Klampok Lamban, DPRD Gresik Panggil Kontraktor dan Dinas PUTR
"Setelah kejadian, bersama warga kami segera mengevakuasi para korban. Ada yang dibawa ke Puskesmas Pajarakan maupun RSUD Waluyo Jati Kraksaan," kata Sujianto.
Sujianto menyampaikan, kalau para korban mengalami luka beragam akibat kejadian tersebut. Mulai yang mengalami luka robek hingga patah tulang.
"Kami masih berkoordinasi dengan dinas perumahan kawasan permukiman dan pertanahan, terkait penangana lebih lanjut penanganan jembatan gantung yang roboh ini," Sujianto memungkasi.