Logo

Jelang Iduladha, DPRD Surabaya Usulkan Lokasi Penjualan Hewan Kurban Ditertibkan

Reporter:

Selasa, 30 July 2019 08:56 UTC

Jelang Iduladha, DPRD Surabaya Usulkan Lokasi Penjualan Hewan Kurban Ditertibkan

Ilustrasi oleh Cheppy Canggih

JATIMNET.COM, Surabaya – Jelang Hari Raya Iduladha legislator di Kota Surabaya meminta agar penjualan hewan kurban di areal publik diatur untuk meminimalisir penyebaran penyakit atau dampak buruk dari terhadap manusia dan hewan kurban sendiri.

Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya, Camelia Habibah, mengatakan minimnya lahan dan padat penduduk mestinya menjadi catatan sendiri bagi Pemkot Surabaya agar tidak sembarangan mengizinkan tempat penjualan hewan kurban.

"Setiap tahun menjelang Hari Raya Iduladha, di sejumlah kawasan kota ramai para pedagang menjual hewan kurban. Ini yang perlu diperhatikan," katanya, Selasa 30 Juli 2019.

Menurut dia, pihaknya mengaku prihatin, pemilik lahan juga menyewakan tanah miliknya tanpa mempertimbangkan dampak negatif kepada lingkungan sekitar serta pada hewan ternaknya.

BACA JUGA: Jelang Idul Adha, Harga Hewan untuk Kurban Mulai Naik

Pemkot Surabaya seharusnya tidak hanya memeriksa kesehatan ternak saja, tetapi juga memperhatikan titik  mana yang diperbolehkan sebagai lokasi penjualan hewan kurban. 

"Sehingga ini bisa meminimalisir penyakit atau dampak lain dari hewan kurban," ujarnya.

Politikus Partai Kebangkitan Banga (PKB) ini mengharapkan agar terjadi koordinasi antara Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dengan Dinas Lingkungan hidup Surabaya, untuk menentukan titik mana yang bisa digunakan berjualan

"Stan-stan itu agar menjaga kebersihan lingkungan. Tapi selama ini mereka (dinas) hanya mengecek kesehatan hewan kurban saja," katanya.

BACA JUGA: Layani Kurban, Global Qurban-ACT Gandeng E-Commerce 

Ia mengingatkan apabila musim hujan, limbah atau pencemaran yang diakibatkan ternak kurban berupa bau akan kemana-mana. Sedangkan, jika musim kemarau yang dikhawatirkan adalah penyebaran virus.

"Karena musim kemarau rawan virus. Makanya harus diperhatikan oleh pemkot," katanya.

Ia menyarankan lokasi penjualan hewan ternak jauh dari pemukiman warga karena di beberapa lokasi, tempat penjualan berada di dekat kawasan pemukiman.

"Contohnya, di Surabaya Utara penuh dengan penjualan hewan kurban. Bahkan di halaman orang juga dipakai jualan," katanya. (ant)