Sabtu, 03 November 2018 00:05 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap mengekspor buah mangga ke Rusia untuk meningkatkan kerja sama perdagangan yang selama ini sudah berjalan baik.
"Mangga sangat disukai oleh masyarakat Rusia," ujar Gubernur Jatim Soekarwo saat menerima Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Rusia Mohamad Wahid Supriyadi, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Pakde Karwo menjelaskan bahwa Jatim memiliki potensi besar untuk komoditi buah, terutama mangga sehingga potensi ekspor sangat menguntungkan.
"Di daerah seperti Madiun dan Magetan banyak pohon mangga yang ditanam di pinggir jalan, kemudian juga potensi mangga padang warna kuning," ucapnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga menjelaskan bahwa ekspor mangga setiap tahun mencapai 800 ton.
Tak hanya mangga, sasaran ekspor dari Jatim ke Rusia adalah perhiasan yang disebutnya memiliki pasar besar dan akan dibahas lebih lanjut terkait teknis detilnya.
"Kami akan pilih produk yang bisa kontinyu, jadi nanti akan dihitung seperti apa skala ekonominya” kata Soekarwo.
Seperti diketahui, neraca perdagangan Jatim dengan Rusia selama kurun waktu 2014 sampai dengan Juni 2018 setiap tahunnya menunjukkan angka defisit bagi Jatim.
Ekspor Jatim ke Rusia dari Januari sampai dengan Juni 2018 sebesar 78,95 juta dolar AS, yakni komoditi ekspor utama nonmigas yaitu bahan kimia organik, alas kaki, lemak dan minyak hewan/nabati. Lalu, impor Jatim dari Rusia dari Januari sampai dengan Juni 2018 sebesar 232,11 juta dolar AS, dengan tiga komoditas utama impor nonmigas yaitu besi, baja, pupuk dan gandum-ganduman.
Sementara itu, Dubes LBBP RI di Rusia, Mohamad Wahid Supriyadi mengatakan kunjungannya untuk mendorong ekspor produk-produk Jatim ke Rusia, terutama buah mangga dan perhiasan.
"Saya melihat Jatim punya potensi besar untuk dua komoditi tersebut, apalagi di Rusia walaupun banyak batu mulia tapi pengolahannya masih buruk," katanya.
Selain ekspor, ia juga mengajak Provinsi Jatim untuk kembali ikut berpartisipasi dalam Festival Indonesia ke-4 yang akan diselenggarakan 2019 karena potensi Jatim sangat digemari dan diminati warga Rusia.
Festival Indonesia merupakan rangkaian kegiatan mulai bisnis forum, pameran, promosi terpadu perdagangan, sampai dengan seni budaya yang digelar oleh KBRI Moskow di Rusia.
"Bahkan kami juga menyampaikan usulan pemerintah St. Petersburg yang ingin menjalin hubungan 'sister province' dengan Jawa Timur," katanya.