Logo

Jatim Masih Butuh Vaksin Sinovac Lagi untuk Nakes

Reporter:,Editor:

Selasa, 09 February 2021 09:20 UTC

Jatim Masih Butuh Vaksin Sinovac Lagi untuk Nakes

VAKSIN: Sebanyak 1.000 vaksin Sinovac di tahap pertama telah tiba di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto, Senin 25 Januari 2021, sore. Foto: Karin/Dokumen

JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Herlin Ferliana mengatakan jumlah tenaga kesehatan (nakes) di wilayahnya sebanyak 230.293 orang. Dari jumlah itu sasaran vaksinasi gelombang pertama sebanyak 185.860 nakes. 

Angka tersebut, kata Herlin, menyesuaikan jumlah vaksin Covid-19 Sinovac yang diterimanya yakni 371.720 dosis. Dengan dua kali vaksinasi setiap orang. "Dari vaksin yang ada itu, sudah digunakan sejumlah 90,89 persen untuk vaksinasi yang pertama," ujar Herlin, Selasa 9 Februari 2021. 

Herlin menyebutkan, sejumlah daerah seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo sudah memulai vaksinasi lebih dahulu sejak tanggal 15 Januari 2021. Beberapa daerah ada yang sudah melakukan vaksinasi kedua. Herlin mengatakan, nakes yang sudah vaksinasi kedua sebanyak 16.863 orang atau 9,98 persen. 

Dengan vaksinasi yang baru menyasar 185.860 nakes, artinya, masih ada sekitar 50 ribu orang nakes lainnya belum masuk. Hitungan Herlin, Jatim membutuhkan 104.252 dosis vaksin lagi untuk tenaga kesehatan.

Baca Juga: Dapat 11 Juta Dosis Bahan Baku, Bio Farma Target Pengiriman Vaksin Sinovac Selesai Juli

"Kami sedang minta kekurangannya itu kan untuk sekitar 50 ribuan Nakes. Kita minta tambahan sekitar 104.252 vial vaksin Sinovac," katanya. 

Herlin menargetkan, proses vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan di wilayah setempat, bisa selesai pada pekan ketiga Februari 2020. 

Setelah seluruh tenaga kesehatan disuntik vaksin, sasaran selanjutnya adalah para tenaga kesehatan yang berusia lanjut. Kemudian prioritas ketiga penerima vaksin adalah pelayan publik seperti TNI, Polri, Guru, dan sebagainya.

"Lansia yang usianya 60 tahun ke atas itu bisa diimunisasi menggunakan Sinovac ini. Bedanya jaraknya dari penyuntikan vaksin tahap pertama ke tahap kedua bukan 14 hari, tapi 28 hari," tandasnya.