Rabu, 19 December 2018 03:58 UTC
Kondisi Jalan Gubeng yang ambles. Foto: Basarnas
JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mencuit tentang amblesnya Jalan Raya Gubeng di Surabaya Selasa petang 18 Desember 2018.
Lewat akun twitternya Sutopo menuding kesalahan konstruksi sebagai penyebabnya. Sutopo mengatakan jalan ambles itu tidak berkaitan dengan sesar gempa atau patahan Surabaya dan Waru. Cuitan yang diunggah pada Rabu 19 Desember 2018 menyebutkan,
"Amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng Surabaya lebih disebabkan kesalahan konstruksi. Dinding penahan jalan (retaining wall) tidak mampu menahan beban. Apalagi saat musim hujan begini sehingga ambles. Jadi tidak ada kaitan dengan sesar gempa atau patahan Surabaya dan Waru.".
Dalam cuitannya itu, Sutopo menyertakan tiga foto yang diambil dari lokasi terjadinya peristiwa pada Selasa petang. Untuk memperkuat pernyataanya, Sutopo yang juga penyintas kanker paru-paru stadium 4 D ini menguggah cuitan ke dua disertai perbandingan foto sebelum dan sesudah amblesnya Jalan di Gubeng seperti berikut,

Foto perbandingan antara sebelum dan setelah amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya ini makin menunjukkan bahwa dinding galian tidak kuat menahan beban dinding di bagian dekat jalan. Ditambah getaran dari kendaraan menyebabkan tanah ambles. Jadi konstruksi dinding tidak kuat.
Dalam cuitan yang ketiga Sutopo yang gemar melontarkan humor lewat twitternya mengunggah foto Godzila keluar dari lokasi amblesnya Jalan Raya Gubeng.
Bukan kali ini saja Sutopo ikut berkomentar dalam kejadian kebencanaan. Banyak cuitanya yang viral lantaran mengabarkan bencana di berbagai penjuru di Indonesia dengan narasi yang mudah dipahami serta foto dan video sebagai pelengkapnya.
BACA JUGA: Jalan Raya Gubeng Surabaya Amblas
Seperti diberitakan, seperti diberitakan Jalan Raya Gubeng Surabaya tepatnya di depan gedung Bank Nasional Indonesia (BNI) tiba-tiba ambles sedalam lebih dari tiga meter, Selasa 18 Desember 2018.
Dari pantauan Jatimnet.com, lubang itu memanjang sekitar 50 meter ke arah barat atau persis di depan BNI mengarah ke proyek pengembangan Rumah Sakit Siloam. Sedangkan lebar lubang diperkirakan 25 meter ke arah utara, atau tepatnya hingga depan toko tas dan sepatu, Elizabeth.