Logo

Jakarta Gunakan Aplikasi "Data Warga" Pantau Pendatang dan Kasus Covid

Reporter:

Minggu, 16 May 2021 06:00 UTC

Jakarta Gunakan Aplikasi "Data Warga" Pantau Pendatang dan Kasus Covid

DATA WARGA. Tampilan aplikasi berbasis web "Data Warga" yang dikelola Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta. Repro: datawarga-dukcapil.jakarta.go.id

JATIMNET.COM, Jakarta – Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) menyediakan aplikasi berbasis website "Data Warga" untuk mendata warga yang kembali ke Jakarta dari kampung halaman atau pendatang baru di Ibukota.

Selain data diri, pada aplikasi tersebut juga dicantumkan syarat bukti hasil rapid test maupun swab PCR untuk mendeteksi kasus Covid-19 yang dialami warga.  

Selain warga bisa langsung mengisi data di aplikasi, Ketua RT dan RW di lingkungan tempat tinggal di Jakarta juga bisa mendata warganya yang baru saja pulang dari mudik maupun warga pendatang baru.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaludin mengatakan aplikasi ini dapat diakses melalui alamat datawarga-dukcapil.jakarta.go.id. Ketua RT dan RW dapat melakukan registrasi terlebih dahulu di aplikasi tersebut untuk memasukkan data warga ke aplikasi.

Tujuan pendataan ini untuk mengetahui secara rinci jumlah penduduk Jakarta yang mudik dan pendatang baru yang tiba di Jakarta. Dinas Dukcapil DKI Jakarta juga telah menambahkan kolom khusus di aplikasi tersebut mengenai waktu berangkat mudik dan kembali ke Jakarta.

"Hari ini para Ketua RT dan RW sudah mulai melakukan pendataan. Sudah ada 29.600 pengguna (user) aktif di aplikasi Data Warga sampai saat ini. Untuk warga Jakarta yang mudik terus datang kembali ke Jakarta tetap didata untuk mengetahui jumlah warga Jakarta yang mudik. Kemudian, ada juga kolom tambahan bukti swab antigen atau PCR," ujarnya, Sabtu, 15 Mei 2021.

BACA JUGA: Antisipasi Arus Balik Lebaran, Satgas Covid Lakukan Pemeriksaan Acak

Budi menjelaskan bukti hasil swab antigen dan PCR pada aplikasi ini untuk mengetahui kondisi kesehatan warga pemudik maupun pendatang setelah mereka berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. Sehingga, pengurus RT dan RW setempat dapat melakukan langkah dan upaya antisipasi dalam rangka mencegah penularan Covid-19.

"Kalau hasil PCR positif dan antigen reaktif atau mereka mengalami gejala bisa ditindaklanjuti dengan mendatangkan tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas setempat untuk memeriksa. Kalau positif bisa diisolasi. Sementara, kalau memang tidak ada gejala bisa kita rujuk ke Wisma Atlet dan jika ada gejala kita rujuk ke RS. Kalau hasil swab antigen reaktif dilakukan tes PCR," ujarnya.

Budi berharap para pemudik dan pendatang baru secara sukarela mendaftarkan diri ke aplikasi Data Warga melalui RT dan RW setempat. Sebab, aplikasi ini sangat berguna untuk pengendalian penduduk yang datang agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat sekitar.

"Adanya pendataan melalui Data Warga ini membuat perangkat kelurahan beserta RT dan RW setempat bisa sekaligus melakukan pemantauan terhadap wilayahnya. Termasuk, bila ada yang bergejala bisa diambil tindakan. Selain mencegah penularan Covid-19, juga bisa mengetahui maksud dan tujuan pendatang ke Jakarta," katanya.

BACA JUGA: Terjaring di Posko Penyekatan Mudik, 12 Pelajar Asal Sumantera Jalani Swab dan Karantina

Sementara itu, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta telah mengadakan rapat koordinasi untuk mengantisipasi mobilisasi warga menjelang arus balik Lbaran 1442 Hijriah di Balai Kota Jakarta, Jumat, 14 Mei 2021.

"Kita adakan rapat koordinasi untuk mengantisipasi lonjakan arus balik sesudah musim Lebaran. Kita semua menyadari bahwa tiap kali ada pergerakan penduduk yang cukup besar, maka di pekan-pekan sesudahnya, potensi terjadinya kenaikan kasus aktif selalu ada," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies mengatakan akan dilakukan dua langkah pengetatan pemantauan pergerakan penduduk yang masuk Jakarta dengan melakukan pemeriksaan di tiap pintu masuk menuju Jakarta bahkan Jabodetabek. Sedangkan untuk pengemudi maupun penumpang kendaraan pribadi akan dilakukan pemeriksaan antigen secara acak.

Anies juga menjelaskan setiap penumpang kendaraan umum, pesawat, kapal laut, dan kereta api memang sudah dilakukan pemeriksaaan antigen secara acak sebelum berangkat. Sehingga, tindakan pencegahan bisa dilaksanakan secara efektif jika ada mobilisasi warga yang masuk Jakarta.

Anies juga mengatakan setiap Gugus Tugas Covid-19 di tingkat RT dan RW, Kelurahan, Kecamatan, Babinkamtibmas, dan Babinsa dapat berkolaborasi melakukan pendataan atas warga yang masuk ke Jakarta.

"Mereka akan melakukan monitoring sehingga seluruh warga yang datang akan dilakukan pemantauan, pengecekan kondisinya, serta dipastikan bahwa yang bersangkutan sehat, tidak bergejala, dan akan dilakukan tes rapid antigen,” katanya.