Minggu, 15 November 2020 03:00 UTC
DIFABEL: Komunitas Difabel yang berada di kursi roda saat ikut berlari bersama dengan komunitas pelari di Jember pada Minggu 15 November 2020. Foto: Komunitas Difabel Jember
JATIMNET.COM, Jember - Olahraga di pagi hari terus digalakkan di masyarakat sebagai upaya menjaga kesehatan dan imun tubuh di masa pandemi sekarang ini.
Hal itu pula yang dilakukan oleh komunitas pecinta olahraga lari yang menggelar lari bersama pada Minggu 15 November 2020 pagi. Menariknya, mereka juga mengajak komunitas difabel untuk berlari bersama sebagai bentuk kampanye inklusi atau pembauran.
“Berlari ini kan olahraga yang efektif agar kita bisa menjaga stamina dan kesehatan, di musim Covid-19 ini. Kita mengajak juga teman-teman difabel sebagai bentuk apresiasi sehingga mereka kian percaya diri untuk terus mampu beraktivitas seperti masyarakat lain," tutur Faizal Yusuf, Kapten Komunitas Jember Runners (JBR) sebagai salah satu penyelenggara.
BACA JUGA: “Stephen Hawking” Jadi Motivasi Pemuda Difabel Ini Untuk Jadi Ilmuwan di Unej
Dengan tetap menjaga protokol kesehatan, mereka berlari dengan titik keberangkatan dari halaman Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember (FKG Unej). Peserta berlari sejauh kurang lebih 6 kilometer menyusuri kawasan sekitar kampus.
Terdapat sekitar 7 difabel yang ikut berlari menggunakan kursi roda. “Teman-teman difabel kursi roda ikut berlari dengan dibantu para anggota komunitas pelari dari belakang,” tutur Faizal.
Terdapat setidaknya 45 anggota JBR yang ikut serta dalam acara tersebut. Selain itu, juga ada komunitas pelari lain seperti komunitas pelari dokter gigi. Selain difabel kursi roda, terdapat 15 difabel lain juga yang ikut berlari seperti tuli dan daksa ringan. Beberapa diantara mereka juga ada yang menggunakan motor roda tiga.
BACA JUGA: Tak Didukung Pemkab, Atlet Difabel Jember Raih Emas di Kejurnas Surakarta
Dalam acara tersebut, juga diselipkan pesan untuk menaati anjuran pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan. Seperti penggunaan masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Lari bersama ini selain masih dalam rangkaian memperingati Hari Pahlawan, juga sebagai bentuk kampanye inklusi atau pembauran. Kami mengapresiasi sekali inisiasi dari teman-teman komunitas pelari ini,” ujar Eko Purwanto, aktivis difabel Jember yang turut serta dalam acara tersebut.
Menurut Anto sapaan akrab Eko Purwanto kegiatan inklusi ini perlu terus digalakkan. “Kegiatan yang melibatkan difabel bersama masyarakat umum lain yang tidak difabel ini sangat positif. Karena bisa memotivasi bahwa difabel juga bisa hidup sama dengan yang lain,” tutur pria yang menjabat sebagai Sekretaris Difabel Motor Indonesia (DMI) Jember ini.