Kamis, 11 February 2021 11:00 UTC
DILANTIK. Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana dilantik menjadi Wali Kota Surabaya oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kamis, 11 Februari 2021. Foto: Pemprov Jatim
JATIMNET.COM, Surabaya – Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana akhirnya dilantik menjadi Wali Kota Surabaya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melantik Wisnu di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis 11 Februari 2021.
Pelantikan ini mengacu pada ditetapkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.35-210 Tahun 2021 tanggal 8 Februari 2021 tentang Pengesahan Pengangkatan Wali Kota dan Pengesahan Pemberhentian Wakil Wali Kota Surabaya.
Jika sebelumnya Wisnu ditunjuk sebagai Plt Wali Kota Surabaya berdasarkan Surat Perintah Tugas Gubernur Jatim No 131/1143/011.2/2020 tanggal 23 Desember 2020, maka per tanggal 11 Februari sampai dengan 17 Februari 2021, Whisnu diangkat menjadi Wali Kota menggantikan Tri Rismaharini yang ditunjuk menjadi Menteri Sosial.
BACA JUGA: Penanganan Covid-19 di Kota Surabaya, Forpimda Dengarkan Keluhan dari Bawah
Usai pelantikan, Whisnu mengatakan akan langsung konsentrasi pada penanganan pandemi Covid-19. Salah satunya dengan refocusing (pemusatan ulang) anggaran. "Jadi ini sebetulnya dalam situasi pandemi. Kita kemarin justru (konsentrasi) refocusing, banyak memang yang harus kita alihkan untuk membangkitkan ekonomi di bawah," ujar Whisnu, Kamis 11 Februari 2021.
Ia mengaku telah berhasil menyisihkan sekitar Rp300-500 miliar untuk pendanaan penanganan Covid-19. Angka itu masih terbuka kemungkinan terus bertambah. Mengingat masih ada sejumlah dinas belum selesai dilakukan penyisiran anggaran yang bisa dilakukan penundaan.
"Nanti dari beberapa dinas coba kita lihat. Supaya pemberdayaan lebih menyeluruh, Karena kita tidak hanya bicara soal kesehatan, tapi juga ekonomi, juga masalah pendidikan," katanya.
Pemkot Surabaya tengah berupaya bangkit dari pandemi Covid-19. Berbagai upaya dilakukan, seperti meningkatkan tracing (penelusuran) dalam beberapa bulan terakhir untuk mengembalikan zona hijau.
BACA JUGA: Pengoperasian RS Darurat Covid-19 di Perbatasan Surabaya Tetap Butuh Persetujuan Warga Sekitar
Whisnu berharap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro dapat membangkitkan ekonomi. "PPKM mikro ini justru ada kesempatan dana kita gulirkan agar UMKM di bawah bisa berputar. Jadi buka dapur umum di kampung tangguh dengan memberdayakan UMKM di bawah," katanya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan harapan besar agar di sisa masa jabatan ini, Wali Kota Surabaya bisa terus melaksanakan PPKM mikro semaksimal mungkin. Dengan begitu ekonomi Kota Surabaya bisa terangkat kembali.
"Jadi, tugas untuk melakukan PPKM Mikro secara komprehensif akan berseiring dengan berbagai ikhtiar dan kepercayaan investor, baik dalam dan luar negeri, utamanya di Kota Surabaya," kata Khofifah.
