Logo

Jadi Tempat Isoter, 700 Tempat Tidur Disediakan di HAH dan RSLT untuk Pasien Covid-19

Reporter:,Editor:

Senin, 07 February 2022 08:20 UTC

Jadi Tempat Isoter, 700 Tempat Tidur Disediakan di HAH dan RSLT untuk Pasien Covid-19

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengecek langsung tempat isolasi terpusat (isoter) Hotel Asrama Haji (HAH) di Sukolilo dan RS Lapangan Tembak di Kedung Cowek, Surabaya, Senin 7 Februari 2022.

JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengecek langsung tempat isolasi terpusat (isoter) Hotel Asrama Haji (HAH) Sukolilo dan RS Lapangan Tembak di Kedung Cowek, Surabaya, Senin 7 Februari 2022.

Dalam kesempatan ini juga hadir Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Nurcahyanto, Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto, dan Kajati Jatim M. Dhofir serta jajaran Forkopimda Jatim.

Pelayanan isoter di HAH dan RS Lapangan Tembak ini menurut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa harus ditingkatkan dan dimaksimalkan lagi, agar pasien yang dirawat dapat terlayani dengan baik.

Ia juga mengimbau kepada warga Surabaya agar melakukan isolasi mandiri di isoter yang telah disediakan oleh Pemkot Surabaya. Menurutnya, pelayanan untuk pasien Covid-19 di isoter akan jauh lebih baik dan lebih cepat sembuh.

Baca Juga: Antisipasi Kenaikan Kasus Varian Omicron, RSLT Disiagakan untuk Tampung Pasien Covid-19

"Yang gejala ringan, tolong jangan ke RS. Lebih baik untuk datang ke tempat isoter yang dikelola oleh Pemkot Surabaya. Di sini (isoter) akan membuat pasien lebih confident (percaya diri) dan fasilitasnya pun lengkap sekali. Bahkan ada ruangan VIP-nya, ini isoternya keren sekali," kata Khofifah.

Pihaknya pun mengimbau supaya masyarakat memperketat prokes dan saling menguatkan satu sama lain. Selain itu, ia juga meminta kepada jajaran Forkopimda Surabaya dan Jatim untuk menggerakkan kembali relawan Kampung Tangguh. Selain itu, juga digiatkan kembali PPKM mikro di perkampungan atau di desa-desa.

"Testing dan tracing kita Insya Allah terbaik dari daftar WHO (World Health Organization), keberhasilan ini berkat kerjasama dan sinergitas juga dibantu oleh jajaran TNI/Polri. Kita akan terus berkoordinasi untuk menggiatkan kembali penyekatan, supaya Covid-19 dapat terkendali," ia menegaskan.

Sementara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan tempat isoter di HAH dan RS Lapangan Tembak ini untuk melayani pasien gejala ringan yang menjalani isolasi mandiri (isoman). Ketika terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala, masyarakat Kota Pahlawan diimbau untuk isolasi di tempat yang telah disediakan Pemkot Surabaya.

Baca Juga: Cegah Omicron, Pemkot Surabaya Aktifkan Kembali Kampung Tangguh

"Sebenarnya isoman di rumah itu boleh. Tapi, kalau ada keluarga, istri, suami atau anaknya yang negatif, itu kan kasihan kalau sampai tertular. Kemudian kalau di rumah, pastinya kan tidak memenuhi syarat untuk isolasi," kata Eri.

Ia memastikan fasilitas isoter yang ada di HAH dan RS Lapangan Tembak kini jauh lebih baik lagi daripada sebelumnya. Seperti halnya di Gedung Shafa HAH, ada dokter dan perawat yang standby 24 jam. Selain itu, ada juga fasilitas penunjang lainnya, seperti WiFi, kulkas, TV, ruang kamar ber-AC, kamar mandi yang bersih dan tempat olahraga.

"Di HAH bisa kita lihat, sudah bersih. Saya juga mohon maaf kepada warga Surabaya, kemarin kami melakukan perbaikan, namun kasus Covid-19 melonjak, sehingga membuat pasien kurang nyaman. Tapi, tadi setelah perbaikan selesai, Bu Gubernur (Khofifah) bilang kalau ini nyaman dibuat isoter," ia menjelaskan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, Hotel Asrama Haji Kembali Difungsikan untuk Karantina Pasien

Untuk kapasitas tempat tidur (TT) di Gedung Shafa dan Zam-zam HAH total ada 500 TT. Sedangkan di RS Lapangan Tembak ada 250 TT. Menurut dia, kapasitas di dua tempat isoter ini sudah mencukupi. Bila kedepannya melebihi kapasitas maka akan disediakan tempat lain di Gelora Bung Tomo (GBT).

"Isoter ini khusus untuk warga Surabaya. Tingkat kesembuhannya saat ini tiga hari, itu sudah bisa sembuh, kalau isoter ini kan lebih gampang memantaunya," ia memaparkan.

"Kalau isoman di rumah kan kita kesulitan memantaunya, oleh karena itu saya harapkan agar warga yang dinyatakan positif dan tanpa gejala, bisa melakukan isolasi di dua tempat isoter ini. Jangan di RS, kalau sudah parah baru dirujuk ke RS, kalau ringan jangan," sambungnya.

Tak lupa, Eri juga meminta masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan (prokes). Meskipun pemkot telah menyediakan tempat isoter, masyarakat harus mengimbanginya dengan pengetatan prokes.