Senin, 01 April 2019 06:17 UTC
NAIKKAN KUALITAS. Kehadiran IRRI sebagai lembaga penelitian beras internasional bisa meningkatkan produksi dan kualitas produksi padi di Indonesia. Foto: Dok
JATIMNET.COM, Jakarta – International Rice Research Institute (IRRI) atau Lembaga Penelitian Padi Internasional membuka kantor di Bogor dalam rangka mempercepat transfer pengetahuan dan teknologi padi dunia.
Direktur Jenderal IRRI Dr Matthew Morell dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian Kementerian Pertanian Dr Fadjry Djufry telah menandatangani perjanjian kerja sama pendahuluan sejak 2018.
“Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan Balitbang Pertanian dan mitra nasional lainnya untuk mendorong penelitian yang siap di masa depan, dan kolaborasi kebijakan, serta membantu Balitbang Indonesia menyampaikan visi tentang dampak positif yang langgeng dalam kehidupan petani dan perekonomian Indonesia," kata Morell, Senin 1 April 2019.
BACA JUGA: Beras Organik Banyuwangi Tembus Pasar Italia
Kesepakatan tersebut menyerukan kedua lembaga secara bersama-sama saling berbagi hasil inovasi dan penelitian, berbagi keahlian dan dukungan kebijakan untuk membantu Indonesia mencapai tujuan swasembada beras.
Selain itu, kerja sama juga dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pelatihan, penelitian, produksi beras, dan mata pencaharian berbasis padi terkait perubahan iklim dan bagaimana mengatasi kekurangan gizi di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, berbagai tantangan bermunculan, termasuk menurunnya sumber daya air, kekurangan tenaga kerja, perubahan pola penggunaan lahan, pertumbuhan populasi dan dampak perubahan iklim yang terus menghambat peran Indonesia dalam perekonomian beras dunia.
BACA JUGA: Sebanyak 200 Hektar Tanaman Padi Diusulkan Peroleh AUTP
IRRI memperkirakan bahwa Indonesia membutuhkan 38 persen lebih banyak beras dalam 25 tahun mendatang. Dengan kata lain, hasil rata-rata 5,1 ton per hektare harus dinaikkan menjadi lebih dari 6 ton per hektare untuk mengisi kesenjangan.
Dalam peran barunya memimpin Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry mengatakan, akan berupaya mengatasi kesenjangan melalui penggunaan teknologi pertanian presisi dan kolaborasi program.
"Tantangan ini telah mempengaruhi petani dan konsumen Indonesia selama bertahun-tahun dalam sektor perpadian. Selama 50 tahun terakhir, IRRI telah membantu kami mengatasinya secara signifikan,” kata Djufry
Selama kunnjungannya di Indonesia, Morell juga berpartisipasi dalam konsultasi nasional Badan Litbang Pertanian - IRRI untuk inisiatif ASEAN + 3 di Indonesia tentang “Solusi Genetik Padi untuk Ketahanan Iklim dan Penambahan Nilai di ASEAN. (ant)