Senin, 26 October 2020 03:40 UTC
BATU BATA: Calon Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menyempatkan untuk berkunjung di sentra industri batu bata merah di Desa Kepatihan Kidul, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo. Foto: Gayuh
JATIMNET.COM, Ponorogo – Calon Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menyempatkan untuk berkunjung di sentra industri batu bata merah di Desa Kepatihan Kidul, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.
Pada kesempatan tersebut beberapa pembuat batu bata merah meluapkan keluh kesahnya pada Cabup petahana tersebut. Salah satunya Cahyo, yang mengeluh jika permodalan dan harga jual batu bata merah saat ini sulit untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Untung yang sedikit harus diputar kembali untuk keperluan modal dan kebutuhan sehari-hari,” kata Cahyo, Senin 26 Oktober 2020.
Cahyo sendiri sudah puluhan tahun menjadi pengrajin batu bata. Menurutnya saat ini pangsa pasar bata merah juga sedikit lesu karena banyak mendapatkan pesaing dari bata ringan dan batako yang jauh lebih ekonomis. “Namun untuk kualitas bangunan sebenarnya masih banyak yang memilih bata merah,” ujar Cahyo.
BACA JUGA: Pondok Gontor Tegaskan Tidak Berpolitik di Pilkada Serentak
Mendengar keluhan tersebut Ipong memberikan beberapa solusi, seperti pengelolaan modal dan jaringan pemasaran bata merah. “Sebenarnya kalo itu bukan modalnya di tambah, tapi bagaimana pemerintah membantu meningkatkan pasar supaya harganya naik,” ungkap Ipong.
Dengan begitu para pengrajin batu bata dapat menyisihkan modal untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk kelanjutan pembuatan bata merah kembali. Selanjutnya pemerintah juga bisa membuat pelatihan dengan pembuatan batu bata yang lebih modern dan efisien.
“Kalau konvensional kan kendalanya ketika musim hujan tidak bisa cetak bata dan membakarnya,” cakap Ipong.
Terlebih bata merah masih sangat banyak keunggulannya jika dibandingkan dengan produk-produk bahan bangunan yang sejenis. “Kalau saya pribadi melihat bata merah masih sangat layak dan bagus untuk bangunan rumah. Lebih kokoh,” pungkas Ipong.