
Reporter
Rochman AriefKamis, 6 September 2018 - 05:23
Editor
Rochman Arief
Salah satu pegawai perusahaan sekuritas memelototi pergerakan investasi dalam negeri. FOTO: Rochman Arief. (dok)
JATIMNET.COM, Solo – Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dalam sepekan terakhir ini tidak banyak memberi pengaruh terhadap masuknya investor asing. Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan investor asing masih percaya dengan kondisi perekonomian di Indonesia.
Kepala BEI Surakarta M Wira Adibrata menyatakan indeks tertekan dengan adanya pelemahan rupiah. Sebelumnya IHSG berada di posisi 6.000, dan saat ini turun hingga penutupan Rabu 5 September menjadi 5.600.
“Kalau dilihat net sell investor asing kemarin sudah mencapai Rp 1,9 triliun. Tetapi dari transaksi yang kami lihat, banyak investor asing beberapa kali masuk,” terangnya, Antara, Kamis 6 September 2018.
Dia menambahkan investor asing masih percaya dengan perusahaan di Indonesia, dengan mempercayai fundamental ekonomi Indonesia. “Ini momentum investor asing masuk ke pasar. Jika sebelumnya 1 dolar AS hanya bisa membeli sedikit, saat ini makin gede yang didapat,” lanjutnya.
Dengan rata-rata transaksi harian di kisaran Rp 6-7 triliun, 51 persen di antaranya merupakan transaksi investor dalam negeri, sedangkan sisanya adalah investor asing.
Dia tidak memungkiri saat ini kondisi perekonomian di dalam negeri cukup terpuruk. Meski demikian, kabar baiknya bahwa pelemahan ini tidak hanya terjadi Indonesia tetapi juga banyak negara lain.
“Bahkan secara makro pelemahan ekonomi malah kita tidak masuk di daftar negara-negara dengan pelemahan ekonomi terparah,” katanya.
Terkait hal itu, pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia (BI) sudah melakukan langkah tepat dengan menaikkan seven day reverse repo rate atau suku bunga acuan dari 5,25 persen menjadi 5,50 persen.
“Kenaikan suku bunga acuan ini sudah relevan dengan kondisi perekonomian saat ini. Kalau tidak dinaikkan akan lebih parah lagi rupiahnya,” katanya.