Logo

Inovasi Sekolah Kurang Promosi, Dinas Pendidikan Jatim Siapkan SIISKA

Reporter:

Jumat, 05 October 2018 00:38 UTC

Inovasi Sekolah Kurang Promosi, Dinas Pendidikan Jatim Siapkan SIISKA

Kadispendik Jatim Saiful Rahman. Foto Nani Mashita.

JATIMNET.COM, Surabaya – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sedang mempersiapkan peluncuran SIISKA, sebuah sistem informasi berbasis aplikasi android, untuk mempromosikan inovasi karya sekolah.

Sekretaris Dispendik Jatim Ramliyanto mengatakan melalui aplikasi itu sekolah bisa mendokumentasikan karya kreatif dan inovatifnya. Nantinya, aplikasi ini bisa diunduh di playstore dan diakses bebas.

BACA JUGA: SOEKARWO MINTA KADIKNAS JATIM TAK BIKIN GADUH

Ia berharap, aplikasi itu membantu sekolah lain yang belum berkarya mendapat inspirasi dari karya yang sudah ada. Selain itu, antar sekolah pun bisa bekerja sama untuk menghasilkan karya.

“ATM, yaitu amati, tiru, dan modifikasi,” katanya di kantor Dispendik Jatim, Kamis 4 Oktober 2018.

Menurut dia, selama ini ada banyak sekolah di Jatim memiliki gagasan kreatif. Namun karena kurang terpublikasi dan penyajiannya kurang menarik, ide kreatif mereka kurang dikenal masyarakat dan tak pernah menjuarai perlombaan.

Ia memberi contoh, di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ada satu sekolah yang berhasil lolos dalam kontes Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sivonik). Karya mereka berupa satu kotak obat, pembalut wanita, dan celana dalam. Siswa boleh mengambil isi kotak tapi harus jujur membayar meski tak dijaga.

BACA JUGA: WALI MURID KORBAN KEKERASAN KASEK SMKN 1 WADUL KE PATUNG GUBERNUR SURYO

Menurut Ramli, ketika gagasan itu disampaikan pada sekolah di Jatim, ternyata para guru mengakui memiliki ide serupa. Bahkan di antara mereka ada yang hampir menerapkannya.

“Selama ini kami punya banyak sekali inovasi, tapi karena kesibukan rutin serta penyajian inovasi kurang menarik sehingga tidak terekspos dan gak pernah juara,” katanya.

Kepala Dispendik Jatim Saiful Rachman mengakui Jatim adalah gudangnya inovasi. Sejumlah metode pendidikan ditiru secara nasional, bahkan internasional. Sayangnya hingga saat ini dokumentasi mengenai inovasi yang sudah dilakukan para guru tidak tersimpan dengan baik.

“Jatim dianggap gudangnya inovasi, hanya saja sering tidak terdokumentasikan dengan baik,” katanya.