Logo

Ini Risiko Kesehatan Sering Bergiliran Pakai Helm

Reporter:

Selasa, 10 September 2019 01:20 UTC

Ini Risiko Kesehatan Sering Bergiliran Pakai Helm

Ilustrasi. [pexels]

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemakaian helm dalam berkendara memang penting sebagai salah satu kewajiban bagi pemotor. Namun, tak jarang sebagian orang belum memiliki helm sendiri atau sering menggunakan helm orang lain bergantian.

Bagi yang sering menggunakan jasa ojek, akan menggunakan helm penumpang yagn tentu dipakai bergantian dengan penumpang lainnya. Nah, pemakaian helm secara bergantian ternyata bisa menularkan berbagai penyakit lho.

1. Kutu rambut

Kutu rambut hidup di kulit kepala, alis, bahkan bulu mata seseorang. Kutu ini memakan darah manusia sehingga menimbulkan rasa gatal. Jika terus digaruk, kulit kepala Anda bisa terluka.

BACA JUGA: Tanpa Helm Siswi Mts Blitar Meninggal Ditabrak Truk

Kutu rambut sangat mudah menular. Anda dapat ketularan jika meminjam helm yang sebelumnya dipakai oleh orang yang punya kutu rambut.

Kutu dapat loncat dari helaian rambut ke tali pengait helm atau kain pelindung bagian dalam helm dan singgah sementara di sana. Ketika Anda selanjutnya yang memakai helm itu, risiko tertular kutu rambut sangat besar.

2. Kurap

Kurap merupakan salah satu jenis infeksi kulit kepala oleh jamur dermatofita. Infeksi ini bisa menyebabkan bercak kemerahan berbentuk cincin dan bersisik pada kulit. Bercak ini dapat menimbulkan rasa gatal, jika tidak diobati bisa menyebabkan kebotakan.

BACA JUGA: Hari Pertama Masuk Sekolah, Polres Blitar Kota Bagi Helm Gratis ke Pelajar

Menurut CDC, kurap dapat menular dari melalui benda-benda orang yang terinfeksi, seperti pakaian, handuk, topi, sisir, atau helm. Jadi, meminjam helm orang lain saat naik ojek bisa meningkatkan risiko Anda terkena kurap di kulit kepala.

3. Kudis

Selain kurap, kudis juga bisa menular dengan mudah. Kondisi ini terjadi akibat serangan parasit jenis Sarcoptes scabiei var. Hominis pada lapisan kulit.

Awalnya parasit kudis hanya menempel di permukaan kulit, sampai kemudian masuk ke sela-sela kulit dan bertelur di dalamnya. Kulit yang dihinggapi parasit kudis akan terasa gatal dan memunculkan ruam merah seperti jerawat.

Penyebaran penyakit kulit ini umumnya terjadi melalui kontak langsung berkepanjangan. Namun, bisa juga menyebar dari benda yang dipakai oleh orang yang terinfeksi. Itu artinya, jika Anda meminjam helm orang lain yang terinfeksi kudis, Anda akan berisiko terkena penyakit yang sama.

BACA JUGA: Tekan Kecelakaan, Satlantas Polrestabes Bagikan 200 Helm Gratis

4. Infeksi bakteri staphylococcus

Bakteri Staphylococcus merupakan jenis kuman yang biasa ditemukan pada kulit atau hidung orang sehat.

Namun ketika jumlahnya berlebihan, bakteri ini akan menyebabkan penyakit yang disebut impetigo, meski kemungkinan infeksinya relatif kecil. Impetigo adalah infeksi yang menimbulkan lenting kemerahan gatal pada kulit. Lenting impetig bisa pecah kapan saja.

Penularannya melalui kontak kulit antara orang yang terinfeksi dengan orang lain yang memiliki luka di kulit. Meminjam helm orang lain bisa menjadi salah satu cara penularan impetigo, bila sebelumnya helm digunakan oleh orang yang terinfeksi dan Anda yang menggunakan setelahnya memiliki luka di kulit kepala.

Meski kecil kemungkinannya, Anda tidak boleh menganggap sepele. Pasalnya, bakteri staph bisa mengancam nyawa jika infeksinya sampai memasuki aliran darah dan menyerang paru atau jantung.

BACA JUGA: Tekan Kecelakaan, Polrestabes Surabaya Bagikan 100 Helm

Mencegah bahaya meminjam helm pada orang lain

Kunci pencegahannya adalah tidak memakai helm secara bergiliran.

Jika Anda terbiasa naik ojek ke mana pun, bawalah helm milik Anda sendiri. Selain lebih aman, Anda tentu lebih nyaman menggunakan helm sendiri yang lebih terjamin kebersihannya.

Namun jika hal ini tidak memungkinkan, selalu sediakan hair cap (penutup rambut) antiair yang terbuat dari plastik. Ini lebih baik ketimbang meminjam helm yang sebelumnya dipakai orang lain.

Sumber: Suara.com