Logo

Ini Kasus Pembunuhan Berantai Paling Heboh di Jatim

Reporter:

Senin, 27 August 2018 09:20 UTC

Ini Kasus Pembunuhan Berantai Paling Heboh di Jatim

Ilustrasi. Photo Newindianexpress.

JATIMNET.COM, Surabaya – Ada kengerian ketika mendengar istilah pembunuhan berantai. Faktanya kasus penghilangan nyawa seseorang tersebut sering terjadi di Indonesia. Tak terkecuali di Jawa Timur.

Anda tentu masih ingat kasus Very Idham Henyansyah alias Ryan, pelaku pembunuhan berantai dari Jombang.

Ryan, yang dijuluki si jagal dari Jombang itu membunuh sebelas orang. Beberapa korbanya juga dimutilasi. Selain kasus Ryan, sesungguhnya masih ada beberapa kasus pembunuhan berantai lain yang terjadi di provinsi paling ujung timur Pulau Jawa itu. Korbannya tidak sedikit.

Kasus-kasus tersebut, tidak hanya menjadi perhatian masyarakat Jawa Timur, bahkan sampai membetot perhatian publik di Tanah Air. Nah, berikut ini sejumlah kasus pembunuhan berantai yang dirangkum Jatimnet.com dari berbagai sumber:

  1. Ryan Jagal Jombang

Kasus pembunuhan yang dilakukan Very Idham Henyansyah, atau dikenal dengan panggilan Ryan terungkap pada 2008 lalu. Ryan telah melakukan beberapa pembunuhan terhadap 11 orang. Dia mengubur para korban di halaman belakang rumahnya di Jombang. Beberapa korbannya bahkan dipotong-potong lalu dibuang di kawasan Jakarta. Ryan saat ini sedang menunggu hukuman mati untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

  1. Mujianto

Kasus ini terjadi pada 2012. Mujianto alias Menthok alias Genthong (24), menjadi tersangka pembunuhan berantai. Dia mengungkapkan kisah pribadinya. Lelaki penyuka sesama jenis ini nekat meracuni korban-korbannya karena terbakar cemburu. Pada polisi, pria asal Nganjuk itu mengaku membunuh 15 orang.

  1. Sumiarsih-Sugeng

Pembunuhan yang dilakukan Sumiarsih-Sugeng terjadi pada 1988. Keduanya masih satu keluarga. Korban pembunuhan adalah satu keluarga, yakni; Letkol (Mar) Purwanto, Sunarsih (istri Purwanto), Haryo Bismoko (anak), Haryo Budi Prasetyo (anak), dan Sumaryatun (keponakan Purwanto).

Mayat kelima korbannya dibuang ke jurang di Songgoriti-Batu. Penyebab dari pembunuhan adalah permasalahan utang piutang yang menimbulkan dendam. Kasus ini menyita publik karena kekejamannya.

  1. Astini

Astini, warga Kampung Wonorejo, Surabaya, dihukum mati gara-gara membunuh memotong-motong tubuh korbannya. Peristiwa pembunuhan yang dilakukan Astini itu terjadi pada 1996. Kasus terkuak setelah warga dibuat geger karena penemuan kepala seseorang di Kali Wonorejo.

Penemuan potongan kepala itu segera dilaporkan warga ke Kepolisian Sektor Kota Tegalsari. Selanjutnya potongan kepala diserahkan ke kamar jenazah RSUD Dr. Soetomo.

Berita penemuan potongan kepala ini kemudian didengar Agus Purwanto, warga Kampung Malang, Surabaya. Saat itu, Agus mengaku kehilangan kakak perempuannya bernama Puji Astutik. Agus kemudian mendatangi kamar mayat dan mengenali potongan kepala itu sebagai kepala kakaknya.

Polisi segera bertindak. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, diketahui korban sempat terlihat masuk ke rumah Astini di Kampung Malang. Antara korban dan Astini memang bertetangga. Astini pun ditangkap. Di hadapan polisi, Astini mengaku membunuh korban. Ia juga mengaku membunuh Rahayu dan Sri Astutik, dua tetangga lainnya.