Sabtu, 25 June 2022 23:40 UTC
Ilustrasi. [pixabay]
JATIMNET.COM, Surabaya – Penyakit stroke dapat menyerang semua orang dari kalangan muda maupun tua. Pemicunya karena terjadi penggumpalan darah yang menyumbat suplai darah dan oksigen ke otak. Dampak yang dialami penderita bisa pada kategori ringan.
Dikutip dari laman Alodokter, ada beberapa gejala stroke pada tingkat ini, seperti :
- Kelumpuhan atau mati rasa pada satu sisi tubuh, seperti lengan, kaki, atau wajah
- Kebingungan atau kesulitan memahami perkataan orang lain
- Kesulitan untuk tersenyum atau berbicara
- Kesulitan untuk berjalan dan menjaga keseimbangan tubuh
- Penglihatan kabur atau menghitam
- Sakit kepala hebat secara tiba-tiba
Setelah gumpalan darah di otak hilang, maka suplai darah dan oksigen menuju otak akan kembali normal. Dengan demikian, gejala-gejala stroke ringan juga akan pulih dengan sendirinya. Oleh karena itu, umumnya stroke ringan tidak menyebabkan kerusakan otak yang permanen.
BACA JUGA : Termasuk Penyakit Mematikan, Ini Kiat Mencegah Stroke
Ciri lain dari stroke ringan transient ischemic attack (TIA), seperti mati rasa pada satu sisi tubuh, bicara pelo atau tidak jelas, bahkan penurunan kesadaran. Pada tingkat ini gejala tersebut akan berlangsung sementara dan tidak menetap.
Karena gejalanya berlangsung dalam waktu singkat, banyak orang yang menganggap remeh kondisi ini. Padahal, pada kebanyakan kasus, stroke ringan merupakan penanda akan munculnya serangan stroke lanjutan.
Oleh sebab itu, apabila seseorang merasakan gejala stroke ringan mengalami kondisi ini disarankan pergi ke rumah sakit, klinik, puskemas atau tempat layanan kesehatan lain. Ini untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
BACA JUGA : Ini Tips Mencegah Stroke di Usia Muda
Jika sudah dipastikan mengalami stroke ringan, dokter mungkin akan memberi obat-obatan tertentu. Obat itu seperti antiplatelet untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah berulang. Selain itu, obat antikoagulan untuk menghindari penggumpalan darah menjadi lebih besar.
Dokter mungkin juga akan meminta pasien mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Ini seperti melakukan olahraga secara rutin, membatasi konsumsi makanan tinggi lemak, garam, dan gula, berhenti merokok. Selain itu, membatasi konsumsi minuman beralkohol dan hingga menghindari konsumsi obat-obatan terlarang.
Selain itu, jangan lupa juga untuk melakukan check-up kesehatan secara berkala ke dokter guna menghindari risiko terjadinya komplikasi stroke ringan yang lebih berbahaya.