
Reporter
Dyah Ayu PitalokaSenin, 22 April 2019 - 09:16
Editor
Dyah Ayu Pitaloka
Ilustrasi oleh Markus Spiske / Unsplash
JATIMNET.COM, Surabaya – Jutaan orang menggunakan password yang mudah ditebak untuk akun yang sensitif, kata sebuah penelitian.
Analisis dari Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) menemukan, 123456 sebagai kata sandi yang paling banyak digunakan pada akun yang diretas, dikutip dari Bbc, Minggu 21 April 2019.
Penelitian ini membantu mencari celah dalam pengetahuan siber, yang dapat menyebabkan manusia terancam bahaya ataupun dikeksploitasi.
NCSC menyarankan, jika password yang kuat seharusnya tidak menggunakan tiga angka acak, melainkan mengacak kata yang mudah diingat.
BACA JUGA: 600 Juta Password Pengguna Facebook Bocor
Dalam survei siber pertama, NCSC menganalisa data pubik tentang akun yang diretas untuk melihat huruf, frasa, dan rangkaian password yang sering digunakan.
Daftar teratas menempatkan 123456 muncul dalam 23 juta temuan password. Berikutnya 123456789 muncul sebagai kata sandi yang mudah dibobol. Serta, beberapa password lain di lima teratas seperti qwerty, password, dan 1111111.
Sedangkan, password yang berasal dari “nama”, antara lain Ashley, kemudian Michael, Daniel, Jessica, dan Charlie.
Jika berkaitan dengan tim Liga Primer, password yang sering digunakan adalah Liverpool, disusul Chelsea. Blink 182 memuncaki password yang berkaitan dengan nama kelompok musik.
BACA JUGA: Bukalapak Pastikan Tak Ada Data Pengguna yang Diambil
Orang-orang yang menggunakan nama atau kata populer sebagai password, menempatkan mereka dalam risiko dibajak, kata Dr Ian Levy, direktur teknik dari NCSC.
“Seharusnya tidak satupun orang melindungi data mereka menggunakan password yang bisa ditebak, seperti nama pertama, tim sepak bola lokal, atau kelompok band favorit,” katanya.
Dalam survei itu, NCSC juga memberikan pertanyaan tentang kebiasaan keamanan pengguna, dan hal yang paling ditakuti.
Survei menemukan jika 42 persen responden menduga akan kehilangan uang dalam penipuan online, sedangkan 15 persen merasa percaya bisa melindungi dirinya di dunia online.
BACA JUGA: 13 Juta Data Pengguna Bukalapak Dibajak Peretas Pakistan
Survei juga menemukan, jika kurang dari separuh responden menggunakan password berbeda, atau yang sulit ditebak untuk email utama mereka.
Ahli keamanan sekaligus pengelola pusat data akun yang telah diretas, Troy Hunt mengatakan, jika memilih password yang bagus adalah “ kontrol tunggal terbesar” yang dimiliki pengguna, untuk keamanan online mereka.
“Kami seringkali tidak melakukan tugas yang baik, baik sebagai individu atau sebagai organisasi yang meminta kita untuk mendaftar bergabung dengan mereka,”.
Membiarkan orang mengetahui password mana yang banyak digunakan, akan membuat pengguna bisa memilih dengan lebih baik.
BACA JUGA: Sebanyak 2,2 Miliar Data Email Bocor di Internet
Survei ini diterbitkan dalam konferensi NCSC, yang juga akan berlangsung di Glasgow dari 24 April-25 April.