Sebanyak 2,2 Miliar Data Email Bocor di Internet

Nani Mashita

Reporter

Nani Mashita

Rabu, 6 Februari 2019 - 02:55

sebanyak-22-miliar-data-email-bocor-di-internet

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Dua pekan setelah insiden pertama, sebanyak 2,2 miliar data email kembali bocor di dunia maya. Kebocoran ini tiga kali lebih besar dari #Collection1 yang pertama kali diungkap pakar keamanan, Troy Hunt.

Dilansir dari www.weird.com, Selasa 5 Februari 2019, insiden kebocoran data email dan password ini pertama kali dikabarkan oleh situs berita Jerman, Heise.de

Dalam laporannya, data yang bocor ini diberi nama #Collection 2-5 yang memuat username, password, dan nomor telepon serta data privat lainnya. Data yang dicuri memuat username dan password sebesar 845 GB dari Yahoo, LinkedIn, dan Dropbox.

BACA JUGA: Ratusan Juta Surat Elektronik Bocor, Termasuk Punya Anda?

Para peretas dilaporkan dengan mudah mengunduh data dari beberapa situs web kecil. Totalnya ada 2,2 miliar email yang terdampak.

Jumlah ini tentu lebih besar dibandingkan insiden pertama yang diungkapkan oleh Troy Hunt yang menyebut ada 773 juta username unik dan password yang bocor di internet.

Tapi banyak spekulasi berkembang jika 2,2 miliar data yang bocor termasuk 773 juta data yang dilaporkan pertama kali oleh Troy Hunt.

Peneliti dari phosphorus.io menyatakan data file torrent sudah diunduh sebanyak 1.000 kali. “Ini adalah kebocoran data terbesar yang pernah kami lihat,” kata Chris Rouland, peneliti cybersecurity dan pendiri perusahaan keamanan IoT, Phosphorus.io.

BACA JUGA: Langgar Hak Privasi, Denda Facebook Bakal Lampaui Rekor Google

#Collection 2-5 sudah beredar luas di kalangan hacker bawah tanah.

Dari file pelacak yang dimilikinya, data itu sudah diunduh sebanyak 1000 kali. “Ini jumlah informasi dan kredensial yang belum pernah terjadi sebelumnya dan akhirnya masuk ke domain publik,” katanya.

Tidak hanya email pribadi, #Collection2-5 juga berdampak pada perusahaan-perusahaan. Rouland mengatakan sudah dihubungi sejumlah kepala keamanan untuk memastikan data perusahaan tidak bocor ke publik.

Lalu bagaimana mengecek email terdampak kebocoran data ini?

BACA JUGA: Google Plus Resmi Ditutup 2 April 2019

Jika ingin melihat apakah data email bocor atau tidak, bisa dicek dengan mengklik website milik Hasso Plattner Institute.

Setelah itu, ketik alamat email dan hasilnya akan dikirimkan ke email masing-masing. Jika dalam laporan itu terdeteksi ada penyalahgunaan data, dianjurkan untuk segera mengganti password.

Selain itu, mengaktifkan two-factor autentication juga bisa meningkatkan keamanan email. Bagi pengguna Apple, bisa memanfaatkan Safari and the iCloud Keychain untuk menemukan kata sandi yang lebih kuat dan aman. Alternatif lain adalah menggunakan password manager.

Baca Juga