Logo

Ini Cara Tangani Genangan di Surabaya Dilakukan Pemerintah

Reporter:,Editor:

Rabu, 24 November 2021 13:00 UTC

Ini Cara Tangani Genangan di Surabaya Dilakukan Pemerintah

Beberapa pekerja saat melakukan pembangunan crossing saluran di salah satu titik Kota Pahlawan. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Beberapa hari terakhir, intensitas hujan terbilang cukup tinggi terjadi di beberapa daerah, termasuk Kota Surabaya. Hal itu yang kemudian membuat beberapa wilayah Kota Pahlawan mengalami genangan.

Karena itu, diambil langkah cepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, seperti dibangun dua bozem dan meninggikan jembatan di kawasan Lontar, serta dibangun crossing saluran untuk menyelesaikan kasus genangan akibat luberan air di Danau Unesa Kampus Lidah Wetan.

Kepala Bidang Pematusan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya Eko Yuli Prasetya mengatakan bahwa penanganan genangan itu dilakukan dengan melihat setiap kasus permasalahan. Misalnya, dengan melihat dari sisi kapasitas saluran, tingginya sedimen lumpur hingga sampah yang menyumbat.

"Jadi penanganan genangan itu dilihat dari kasusnya. Misal dari kondisi saluran. Kalau kapasitas saluran kecil, maka kita besarkan, atau ada sedimen kita lakukan pengerukan (normalisasi)," kata Eko, Rabu 24 November 2021.

Baca Juga: Normalisasi Saluran, Sampah Menyumbat jadi Penyebab Genangan di Kelurahan Gading

Menurutnya, beberapa hari terakhir intensitas hujan memang terjadi cukup tinggi di Kota Surabaya. Ini sebagaimana informasi dini yang disampaikan BMKG Juanda mengenai peringatan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang diprediksi terjadi pada 23-25 November 2021.

"Jadi kan terakhir ini ada curah hujan dengan intensitas tinggi. Sempat ada genangan daerah Lontar, Wiyung dan Lebak Permai (Kelurahan Gading)," ia menuturkan.

Untuk penanganan genangan yang berada di kawasan Lontar, penyelesaiannya dilakukan secara komprehensif. Yakni, dimulai dari hulu dengan pembuatan dua bozem, peninggian jembatan hingga pengaturan debit air di rumah pompa.

"Pak Wali Kota waktu meninjau ke sana (Lontar), mengarahkan untuk pembuatan bozem di Dukuh Hulu. Kemudian peninggian jembatan di Jalan Raya Lontar dan pengaturan debit air. Jadi lebih komprehensif terkait penanganan di Lontar," ia menjelaskan.

Baca Juga: Dua Bozem Dibangun untuk Atasi Genangan di Surabaya Barat

Sedangkan untuk penanganan di kawasan lain, masih dilakukan per spot sesuai dengan kasus permasalahan. Misalnya, di sekitaran Danau Unesa, Kampus Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, penanganan dilakukan dengan pembangunan crossing saluran.

"Di Unesa kemarin, air sempat meluap juga waduknya, itu kan di spot sekitaran waduk Unesa. Maka kemudian penanganannya kita pakai crossing," ia menerangkan.

Penanganan yang sama pula dilakukan untuk mengatasi genangan yang terjadi di kawasan Ketintang. Di sana, dibangun box culvert untuk menyelesaikan persoalan genangan. "Ada pembuatan saluran box culvert yang di Ketintang Selatan, itu kita lakukan," ia mengungkapkan.

Di samping itu, selama musim hujan ini pihaknya sudah menyiagakan penuh 1400 satgas DPUBMP Kota Surabaya. Selama musim hujan, mereka siaga bergantian selama 24 jam. "Ada sekitar 1400 personil yang kita siagakan. Mereka terdiri dari satgas pengerukan, operator alat berat, hingga tenaga penyarang (sampah) di rumah pompa," ia menguraikan.

Menurut Eko, ketika datang musim hujan pihaknya memang fokus untuk menguatkan personel di 62 rumah pompa dan pembersihan saluran. "Terutama untuk tenaga penyarang di rumah-rumah pompa itu memang harus tidak boleh sampai ada sampah yang masuk ke pompa," ia menandaskan.