Selasa, 27 October 2020 12:20 UTC
BERTEMU WARGA: Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin saat bertemu warga Gundih, Selasa 27 Oktober 2020. Foto: Tim Machfud Arifin.
JATIMNET.COM, Surabaya - Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin terus masif mensosialisasikan program-programnya kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan di Kelurahan Gundih Kecamatan Bubutan.
Mantan Kapolda Jawa Timur ini melakukan long march di gang-gang kecil Kelurahan Gundih bersama tim pemenangannnya, mulai dari Tembok Dukuh, Margorukun hingga Margodadi. Tanpa mengenal lelah, Machfud dengan sabar menemui warga yang sudah menunggu di depan rumahnya masing-masing.
Selain bersama tim pemenangan, banyak relawan Machfud-Mujiaman ikut menemani berjalan kaki memasuki gang-gang kecil sambil mengacungkan dua jari dan bersorak-sorak ria diiringi jingle "Ayo Kita Goyang Dua Jari".
Warga yang tak sabar menunggu bertemu dengan Machfud berteriak "Wali Kotaku sudah datang". "Ini wali kota kita yang akan datang, nomor 2 menang, saiki wayahe pak Machfud," ujarnya, Selasa 27 Oktober 2020.
BACA JUGA: Sidang Bawaslu Tolak Gugatan Paslon 2, Foto Risma Diizinkan di APK Eri-Armuji
Salah satu warga yang mengaku bernama Achmad berterimakasih disambangi Machfud Arifin. Menurutnya, program Machfud-Mujiaman yang memulai pembangunan dari kampung sangat tepat untuk kondisi Surabaya saat ini. "Kita dukung dan nyoblos brengose (Machfud-Mujiaman) biar programnya bisa terlaksana," terangnya.
Ketua LPMK Gundih Saiful Kirom mengaku lega bisa mempertemukan Machfud Arifin dengan warganya. Sudah berbulan-bulan warga Kelurahan Gundih meminta bertemu dengan paslon nomor urut 2 Machfud-Mujiaman. "Semangat warga sangat tinggi menanti kehadiran pak Machfud berbulan-bulan, alhamdulillah hari ini bisa datang," terangnya.
Saiful mengaku akan memberikan kemenangan untuk Machfud-Mujiaman sebesar 95 persen. Hal itu karena antusiasme warganya untuk melakukan perubahan. "95 persen menang 95 persen," tegasnya.
Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin mengaku bangga dengan antusiasme masyarakat Kelurahan Gundih. Fakta ini menunjukkan bahwa masyarakat membutuhkan perubahan dan sentuhan pembangunan. "Saya sosialisasi program saya agar masyarakat tahu perlunya pemerataan pembangunan di Surabaya," ujar arek Ketintang Surabaya ini.
BACA JUGA: Eri Cahyadi Akan Perbesar BOPDA untuk Pengembangan Sekolah Swasta
Alumni SMPN 1 Surabaya ini mengungkapkan sengaja melakukan jalan kaki keliling kampung untuk memenuhi permintaan masyarakat. Banyak permintaan warga untuk bertemu dengan paslon nomor urut 2 Machfud-Mujiaman. "Banyak permintaan warga, kalau model panggung kan ngak bisa menenuhi keinginan warga, akhirnya saya coba model baru seperti ini," ucapnya.
Mantan Kapolda Jawa Timur ini mengatakan, dari hasil keliling kampung-kampung di Gundih menemukan kenyataan bahwa anak-anak kecil tidak memiliki ruang untuk bermain. Mereka tidak mempunyai tempat untuk mengembangkan ekspresi dan kemampuan.
"Tadi di Margorukun saya melihat anak kecil main layangan di rel kereta, bayangkan mereka main di tempat yang sangat bahaya, itu tandanya mereka tidak memiliki tempat bermain sampai di tempat bahayapun mereka mau bermain, kenyataan inilah yang harus kita perhatikan," ujarnya.
BACA JUGA: Eri Cahyadi Turun Tangan Bebaskan Ijazah Pelajar SMA yang Ditahan
Menurutnya, program Rp 150 juta per RT untuk membangun Surabaya dari kampung-kampung menjadi jawaban nyata dari kondisi masyarakat saat ini. Setiap warga diberi keleluasaan membangun kampungnya berdasarkan kebutuhan dan keinginan.
Selai Rp 150 juta per RT, Machfud juga menyampaikan programnya yang ingin meningkatkan kesejahteraan Bumantik yang selama ini hanya mendapatkan sekitar Rp 28 ribu. Bukan hanya itu, untuk mewudukan pemerataan kesejahteraan penduduk Surabaya, Machfud-Mujiaman mengalokasikan anggaran Rp 1 juta per KK.
"Kemiskinan harus dirubah menjadi kesejahteraan, ketimpangan menjadi keadilan, dan kesenjangan menjadi kemerataan," tegasnya.